Find Us On Social Media :

Kisah Sedih Otak Albert Einstein yang Dicuri Sesaat Setelah Kematiannya, Bagaimana Nasibnya Kemudian hingga Bisa Dibagi-bagi ke Angkatan Darat AS?

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 25 Agustus 2021 | 17:16 WIB

Otak Albert Einstein

“Mereka merasa bahwa memilikinya akan membuat mereka setara dengan orang Rusia,” kata Abrahams.

Obsesi Harvey dengan otak Albert Einstein tidak hanya membuatnya kehilangan pekerjaannya di Princeton, tetapi juga lisensi medis dan pernikahannya.

Dia pindah ke Wichita, Kansas di mana, yang mengejutkan seorang jurnalis pada tahun 1978, Harvey telah menyimpan otaknya di dalam kotak sari buah apel di bawah pendingin bir.

Begitu tersiar kabar, studi pertama tentang otak Einstein diterbitkan pada tahun 1985 - dengan hasil yang kontroversial.

Baca Juga: Banyak Surat untuk Tuhan hingga Penentangan Paham Zionis, Inilah 9 Fakta Negara Israel yang Jarang Diketahui Publik Indonesia

Apakah Otak Einstein Benar-Benar Berbeda dari Otak Rata-Rata?

Diterbitkan di Experimental Neurology pada tahun 1985, studi pertama tentang otak Albert Einstein yang dicuri mengungkapkan bahwa otak itu memang tampak berbeda secara fisik dari otak rata-rata.

Einstein dilaporkan memiliki jumlah sel glial di atas rata-rata, yang menjaga neuron di otak teroksigenasi dan, karenanya, tetap aktif.

Sebuah studi selanjutnya dari University of Alabama di Birmingham pada tahun 1996 menegaskan bahwa neuron-neuron ini juga lebih padat daripada biasanya dan dengan demikian memungkinkan pemrosesan informasi yang lebih cepat.

Tiga tahun kemudian, studi ketiga dari foto Harvey mengemukakan bahwa lobulus parietal inferior Einstein lebih lebar dari rata-rata, yang mungkin membuatnya menjadi pemikir yang lebih visual daripada kebanyakan orang.

Baca Juga: Surat-surat Getir Penunjuk Sisi Kelam Albert Einstein, 'Jangan Mengharapkan Kasih Sayang dari Saya'

Dan sebuah studi tahun 2012 mengklaim bahwa otak Einstein menampilkan tonjolan ekstra di lobus frontal tengahnya, area yang terkait dengan pembuatan rencana dan memori.

Tetapi ada banyak yang mengkritik penelitian ini, seperti psikolog Pace University Terence Hines yang menyebutnya sebagai semacam "neuromitologi."

Sebelum kematiannya pada tahun 2007, Thomas Harvey menyumbangkan sisa otak Einstein ke National Museum of Health and Medicine, Museum Mutter Philadelphia juga memiliki sampelnya sendiri yang dipamerkan hingga hari ini.

(*)