Penulis
Intisari-Online.com - Negara termuda Asia Tenggara, Timor Leste, masih belum berhasil bergabung dengan organisasi ASEAN.
ASEAN atau merupakan organisasi internasional yang bersifat kawasan, yaitu Asia Tenggara.
Anggota organisasi ini adalah negara-negara dari Asia Tenggara.
Namun, meski Timor Leste merupakan negara di kawasan Asia tenggara, negara yang secara resmi merdeka pada 2002 tersebut masih gagal bergabung dengan ASEAN.
Timor Leste sendiri telah mengajukan permohonan resmi untuk bergabung dengan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN.
Meski begitu, ingga saat ini keagggotaan Timor Leste belum disetujui anggota ASEAN, terutama Singapura yang khawatir bahwa keanggotaan Timor Leste akan menjadi beban keuangan bagi negara itu, meskipun PDB-nya meningkat setiap tahun sejak kemerdekaannya.
Pasalnya, komitmen ASEAN mengamanatkan membantu negara-negara anggota secara ekonomi dan teknis untuk pembangunan mereka.
Masalah lain yang sering diidentifikasi adalah kurangnya infrastruktur dan sumber daya di dalam negeri.
Timor Leste masih ditolak, maka Kamboja merupakan negara terakhir yang bergabung dengan ASEAN, tepatnya pada 30 April 1999.
Ia bergabung menyusul sejumlah negara lain yang telah bergabung dengan ASEAN setelah 5 negara pendiri ASEAN menandatangani Deklarasi Bangkok.
Lima negara pendiri ASEAN di antaranya: Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Negara-negara tersebut sekaligus menjadi para anggota pertama organisasi ini.
Setelah berdirinya ASEAN, negara-negara Asia Tenggara lainnya pun diajak untuk bergabung.
Satu per satu bergabung dengan ASEAN, di antaranya: Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984, Vietnam pada 28 Juli 1995, serta Laos dan Myanmar pada 23 Juli 1997.
Kamboja menjadi negara terakhir yang bergabung dengan ASEAN hingga saat ini.
Dilansir dari thediplomat.com pada Senin (2/8/2021), Kamboja juga merupakan salah satu negara yang mendukung bergabungnya Timor Leste dengan ASEAN.
Meski sempat menolak, Kamboja kemudian mendukung jika Timor Leste pada tahun 2018 silam.
Hampir 3 tahun berlalu setelah persetujuan Kamboja, namun belum semua anggota ASEAN menyetujui bergabungnya Timor Leste dengan ASEAN.
Bahkan, kini kondisi justru semakin diperparah dengan berpihaknya Dili pada Phnom Penh dalam abstain dari pemungutan suara pada resolusi yang tidak mengikat di Majelis Umum PBB yang mengutuk junta militer Myanmar.
Abstain dari pemungutan suara, yang juga menyerukan pembatasan penjualan senjata ke junta, secara luas ditafsirkan sebagai aksi 'jual-beli' untuk negara kecil dengan masa lalu yang penuh kekerasan.
Sejarah Berdirinya ASEAN
Berdirinya ASEAN diawali oleh keprihatinan Menteri Luar Negeri Thailand, Thanat Khoman terhadap organisasi-organisasi sebelumnya di kawasan Asia Tenggara.
Organisasi yang sebelumnya didirikan untuk memperkuat hubungan tetangga tak ada yang awet dan memiliki anggota yang terlampau sedikit.
Misalnya, SEATO (Southeast Asia Treaty Organization) yang sebagian besar beranggotakan negara-negara dari luar kawasan Asia Tenggara.
Juga ASA ( Association of Southeast Asia), yang berdiri pada 1961, hanya beranggotakan Thailand, Filipina, dan Federasi Malaysia.
Baca Juga: Begadang Sampai Jam 3 Pagi, Seperti Ini Hasil Sidang Kedua PPKI
Sementara MAPHILINDO yang didirikan pada 1963, hanya beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Dengan keprihatinan atas hal tersebut, Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman mengajak negara-negara lain untuk membentuk sebuah asosiasi yang lebih inklusif dan benar-benar mewakili Asia Tenggara.
Thailand mengundang negara-negara pendiri ASEAN lainnya ke Bangkok, menjadi awal mula ditandatanganinya Deklarasi Bangkok yang melandasi berdirinya ASEAN.
Masing-masing negara hadir di Bangkok diwakili Menteri Luar Negeri masing-masing.
Berikut ini 5 tokoh yang mewakili 5 negara pendiri ASEAN:
Selain berisi deklarasi pembentukan ASEAN, dokumen yang ditandatangani kelima perwakilan negara Asia Tenggara tersebut juga menjelaskan maksud dan tujuan dari ASEAN.
Dengan belum bergabungnya Timor Leste, sampai saat ini ASEAN masih beranggotakan 10 negara, dengan negara terakhir yang bergabung adalah Kamboja.
(*)