Kelompok Egianus memiliki Minimi, yang mampu menembak secara otomatis dengan kecepatan sampai 1000 butir pelur per menit.
Senjata itu pernah dipakai Egianus Kogoya ketika menghadang rombongan TNI di Danau Habema 23 Agustus 2018, mengakibatkan dua anggota TNI gugur.
"Egianus tidak pernah keluar dari Nduga, bahkan pada 2019 saat beberapa KKB berkumpul di Tembagapura, hanya Egianus yang tidak datang," kata Faisal.
Ia sangat sulit ditangkap karena sangat kenal dengan geografis wilayahnya.
Pembeda antara Lekagak Telenggen dan Egianus Kogoya adalah Lekagak tidak pernah terlihat langsung dalam aksi kriminal bersenjata di Kabupaten Puncak, sedangkan Egianus kerap turun langsung bersama pasukannya ketika melakukan aksi.