Find Us On Social Media :

Gowes Jakarta-Bali untuk Indonesia Tetap Semangat: Tegal, Kota Bahari yang Masyarakatnya Sedikit Makan Ikan dan Kolektor Sepeda Jadul di Kendal

By Intisari Online, Minggu, 22 Agustus 2021 | 13:01 WIB

Foto bareng teman-teman Rodalink Tegal

Oleh Iman Sulaeman

Intisari-Online.com - Ketika melepas perjalanan saya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengingatkan dengan tegas agar jarak tempuh perhari yang harus saya lakukan maksimal hanya 100 KM, tidak lebih.

Sementara dalam 2 hari perjalanan sebelumnya, kami menempuh berkisar 250 KM, sebuah jarak  yang "melanggar" pesan sang menteri.

Untuk itulah pada hari ketiga perjalanan kami hanya menempuh jarak berkisar 75 Km yaitu antara Kota Cirebon, Jawa Barat dan Kota Tegal, Jawa Tengah, dengan pertimbangan menjaga kondisi fisik, rute yang semakin membosankan, dan lalu lintas angkutan barang yang semakin ramai.

Karena perjalanan lebih singkat, saya pun bisa chek in lebih cepat di penginapan di Kota Tegal dan kemudian memeriksakan sepeda Polygon Heist X7 yang saya gunakan di Rodalink KotaTegal.

Teman-teman izinkan saya bercerita sedikit tentang Tegal ya, yang merupakan salah satu wilayah penghasil ikan terbesar di Pulau Jawa, namun tingkat konsumsi makan ikan di Kabupaten ini,  ternyata masih rendah.

Data 2018 menyebutkan konsumsi makan ikan di Kabupaten Tegal hanya mencapai 20,4 kilogram perkapita per tahunnya, padahal konsumsi masyarakat di Jawa Tengah minimal mencapai 26 kilogram perkapita per tahunnya.

Besarnya potensi laut di Kabupaten Tegal ini tidak sebanding dengan daya konsumsi ikan oleh masyarakat.

Padahal potensi laut itu didukung oleh sumberdaya manusia  sebanyak 3.028 nelayan di Kabupaten Tegal.

Baca Juga: Gowes Jakarta-Bali untuk Indonesia Tetap Semangat: Romantisme Pantura dan Sekolah Tatap Muka