Penulis
Intisari-Online.com -Selain Covid-19, Afrika Barat menghadapi wabah baru yakni virus Marburg dan Ebola.
Hal itu tentu menjadi ancaman besar bagi sistem kesehatan yang tidak lengkap.
Dalam konferensi pers pada Kamis (19/8/2021), Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika mengatakan bahwa wabah-wabah penyakit baru menunjukkan banyak tantangan yang dihadapi pemerintah secara paralel.
Dilansir dari Al Jazeera pada Jumat (19/8/2021), Moeti mengatakan, “Kami sangat prihatin dengan Afrika Barat. Memerangi banyak wabah adalah tantangan yang kompleks.”
Pantai Gading mulai memberikan vaksinasi Ebola pada petugas kesehatan di ibu kota komersial Abidjan pada Senin (16/8/2021), setelah kasus virus mematikan dikonfirmasi selama akhir pekan.
Pada Sabtu (14/8/2021), negara itu mengumumkan kasus pertama Ebola sejak 1994.
Pihak berwenang mengatakan itu adalah kasus terisolasi dari seorang gadis berusia 18 tahun yang melakukan perjalanan dari negara tetangga Guinea ke Pantai Gading.
Pekan lalu, otoritas kesehatan di Guinea mengkonfirmasi satu kematian akibat penyakit Marburg, yang mirip dengan Ebola.
Moeti mengatakan Afrika Barat menghadapi lebih banyak wabah penyakit menular setiap tahun dibanding wilayah lainnya.
Moeti menambahkan bahwa sistem kesehatan di Afrika Barat khususnya lebih lemah dari pada di bagian Afrika lain.
Namun, WHO tidak memberikan angka spesifik mengenai tingkat ketersediaan tenaga medis atau kapasitas tempat tidur rumah sakit yang tersedia di seluruh wilayah Afrika Barat.
Sementara itu, data WHO menunjukkan bahwa Afrika Barat dalam sebulan terakhir mencatat jumlah kematian Covid-19 tertinggi sejak pandemi dimulai, dan kasus melonjak di Pantai Gading, Guinea, dan Nigeria, di mana ketiganya baru-baru ini dilanda wabah penyakit lain.
Secara terpisah, pemerintah Pantai Gading mengatakan pada Kamis (19/8/2021) telah mengidentifikasi wabah flu burung H5N1 yang sangat patogenik di dekat ibu kota komersial Abidjan.
Mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mengekang penyebarannya.
Mamadou Samba, direktur jenderal kesehatan Pantai Gading, mengatakan dalam konferensi pers yang sama mengatakan, “Menghadapi tiga wabah sekaligus, bagi sistem kesehatan apa pun, ini adalah situasi yang sangat sulit.”
Sementara, Samba tidak menjawab secara langsung pertanyaan tentang berapa banyak dari puluhan orang yang naik bus bersama gadis itu yang telah diidentifikasi tertular Ebola.