Selama 20 Tahun Hidup di Gunung Pria Ini Tak Tahu Dunia Kolaps Gara-Gara Covid-19, Begitu Diberi Tahu Situasi Tersebut, Ia Malah Lakukan Hal Tak Terduga Ini

Afif Khoirul M

Penulis

Panta Petrovic, pria yang tinggal di hutan selama 20 tahun.

Intisari-online.com - Menjaga jarak sosial adalah hal yang dilakukan oleh sebagian besar orang di dunia saat ini.

Pasalnya, penyebaran Covid-19 yang tinggi membuat banyak negara menyarankan untuk melakukan jarak sosial.

Namun jauh sebelum jarak sosial kini digaungkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ada seorang pria yang telah lama melakukan jarak sosial, alias hidup menyendiri dan menjauh dari keramaian.

Baca Juga: Menolak Kalah dari Covid-19, Warga di Surabaya Sulap Sampah Jadi 'Delta Robot' Pengantar Kebutuhan Isolasi Mandiri Tetangga Sekitar, Beritanya Sampai Disorot Berbagai Media Asing

Pria tersebut adalah Panta Petrovic, yang sudah 20 tahun hidup menyendiri di sebuah gua di gunung Serbia.

Panta Petrovic telah mengisolasi dirinya selama 20 tahun, bahkan jauh sebelum dunia dilanda Covid-19.

Pria berusia 70 tahun tersebut pun tak pernah tahu jika dunia sedang kolaps akibat Covid-19.

Dia hidup di gua di sebuah gunung Stara Planina, Seribia Selatan.

Baca Juga: Rumah Sakit Penuh,2.313 Pasien Covid-19 MeninggalSaat Isoman di Rumah, Sementara Anggota DPR Bisa Isoman di Hotel, Bahkan Semua Biaya DitanggungNegara

Pada tahun 2020, Panta Petrovic yang disebut "raja jarak" oleh Daily Star, mengunjungi kota tempat tinggalnya dan diberitahu tentang adanya pandemi Covid-19.

Awalnya dia tak tahu jika dunia sedang mengalami kondisi tersebut.

Setelah vaksin Covid-19 tersedia, Petrovic turun gunung untuk divaksinasi dan mengajak semua orang untuk melakukan hal yang sama.

Berbagi dengan surat kabar Prancis, Petrovic mengatakan, "Covid-19 tidak menyayangkan siapa pun. Mungkin akan mencapai gua saya."

"Saya ingin menyelesaikan setiap suntikan satu per satu dan mendesak semua orang untuk divaksinasi," tambahnya.

Pria berusia 70 tahun itu mengatakan dia "tidak mengerti alasan" dari mereka yang menentang vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ribuan Orang di Kamp Pengungsi Terlantar saat Isolasi, Dipaksa Cari Makan Sendiri, Diperparah Dampak Kudeta Militer Myanmar yang Sebabkan Hal Ini

"Raja Jarak" Petrovic tinggal di sebuah gua yang jika ingin pergi, orang harus melintasi lereng yang bukan untuk menjadi lemah hati.

Gua itu memiliki bak mandi tua berkarat yang digunakan sebagai toilet oleh pria berusia 70 tahun, bangku dan tumpukan jerami sebagai tempat untuk beristirahat.

Sebelum pindah ke gua, Tuan Petrovic tinggal di kota terdekat Pirot dan bekerja sebagai pekerja upahan di pasar gelap.

Dia telah menikah beberapa kali dan menyebut kehidupan pernikahannya "sibuk".

Sebagai pecinta alam, Petrovic secara bertahap menemukan bahwa hidup dalam isolasi dari masyarakat memberinya kenyamanan yang belum pernah ada sebelumnya.

"Saya tidak merasa nyaman di kota. Selalu ada orang yang terlibat dengan Anda, berdebat dengan istri, tetangga, atau polisi. Di gua ini, tidak ada yang mengganggu saya," kata lelaki tua 70 tahun itu.

Baca Juga: Ivermectin Jadi Salah Satu Obat yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri, Ternyata Ini Bahayanya Konsumsi Obat Kontroversial Ini Tanpa Petunjuk Dokter

Petrovic terutama memakan jamur dan ikan yang ditangkap di sungai kecil.

Terkadang, dia juga berjalan dan mencari sisa makanan di tempat sampah.

Selain itu, pria berusia 70 tahun itu juga memelihara sejumlah hewan seperti ayam, anjing, kucing, bahkan babi hutan.

Sebelum memasuki gua, Petrovic menyumbangkan semua penghasilannya ke kota Pirot, tempat dia dulu tinggal, dengan mendanai pembangunan tiga jembatan kecil.

Kota Pirot yang berpenduduk sekitar 40.000 jiwa belum "hancur" oleh Covid-19.

Namun, Serbia telah memiliki lebih dari 700.000 kasus Covid-19 sejak awal epidemi, di mana lebih dari 7.000 orang telah meninggal.

Artikel Terkait