Find Us On Social Media :

Masyhur Sebagai Bapak Pramuka Seantero Bumi, Robert Baden-Powell Nyatanya Punya Catatan Kelam Terkait Nyawa 2000 Orang Afrika dan Kekagumannya pada Sosok Pembantai Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 14 Agustus 2021 | 12:53 WIB

Robert Baden-Powell, Bapak Pramuka Sedunia

"Upayanya sia-sia, dan karena rasa sakitnya dia dimasukkan ke dalam daftar kematian Nazi karena Jerman mencurigai dia menggunakan pengintai sebagai mata-mata."

'Kekejaman perang'

Eksploitasi Baden-Powell sebagai perwira militer di Afrika Selatan melibatkan beberapa insiden kontroversial.

Awal karir militernya diselimuti oleh operasi untuk melacak pemberontak Zulu pada tahun 1888, yang menyebabkan setidaknya tiga kematian.

Jeal berkata: "Dia kehilangan kendali atas anak buahnya yang mungkin telah melakukan pembunuhan.

"Bahkan jika dia telah memberikan perintah untuk menyelamatkan nyawa para pemberontak, sangat tidak mungkin tentara bayaran Zulu-nya akan mematuhinya.

Baca Juga: Kisah Nyata, Hanya karena Hal Ini Seorang Pria Bernama Mehran Karimi Nasseri Terjebak di Bandara selama 18 Tahun, Saking Lamanya hingga Pikirannya Agak Tidak Logis

"Banyak masalah berasal dari ini dan dia beruntung tidak kehilangan kariernya."

Baden-Powell kemudian dituduh mengeksekusi seorang kepala suku Afrika pada tahun 1897 yang telah dijanjikan keselamatannya sebagai imbalan karena menyerah.

Jeal berkata: "Ini mungkin tuduhan paling merusak yang dibuat terhadap Baden-Powell.

"Pemukim kulit putih dibunuh di bagian terpencil Matabeleland."

"Baden-Powell mendapat perintah untuk menangkap kepala suku, Uwini, yang dianggap bertanggung jawab dan menekan pemberontakannya."

"Karena kepala suku terluka selama penangkapan dan Baden-Powell ragu dia akan selamat dari perjalanan panjang ke Tanjung untuk menghadapi pengadilan sipil, dia mengadilinya di tempat.

"Putusannya adalah mati, jadi dia ditembak. Baden-Powell telah melampaui perintahnya."

Baca Juga: Polemik Pakaian Dinas Louis Vuitton, Beginilah Kisah di Balik Merk Terkenal Itu, Bermula dari Anak Petani yang Berjalan Kaki Ratusan Mil untuk Pergi ke Paris

Pada pergantian abad, Baden-Powell diakui sebagai pahlawan karena membela kota Mafeking di Afrika Selatan selama Perang Boer Kedua.

Penulis biografinya berkata:

"Hal terburuk yang biasanya dituduhkan yakni bahwa dia membuat 2.000 orang kulit hitam Afrika kelaparan di Mafeking dan mencuri makanan mereka untuk memberi makan penduduk kulit putih.

"Ini benar-benar bohong."

"Dia bahkan membuka dapur umum dan menembak semua kuda kavalerinya untuk dijadikan makanan dan memberi makan mereka."

(*)