"Saya merasa adalah kesalahan atas peristiwa itu, sehingga semua komunitas internasional harus menanggung konsekuensinya," kata dia.
Wallace merujuk kepada penandatanganan kesepakatan antara Washington dan pemberontak di Doha, pada tahun lalu.
Kesepakatan yang diteken Presiden Donald Trump tersebut membuat London tak punya pilihan selain menarik juga pasukannya.
Meski begitu, Trump sekarang justru menyalahkan Joe Biden dan berkata penarikan pasukan AS, yang dijadwalkan Biden pada 31 Agustus, akan “jauh berbeda dan jauh lebih sukses” jika dia masih menjadi presiden.
Senada dengan Wallace, mantan duta besar AS mengatakan Donald Trump menanggung sebagian besar kesalahan.
“Kami memikul tanggung jawab besar untuk ini,” Ryan Crocker, mantan duta besar AS untuk Afghanistan, mengatakan kepada CNN pada hari Kamis (12/8/2021).
Saat ini, Taliban dilaporkan telah menguasai 15 dari 34 ibu kota provinsi Afghanistan.
Setelah terlibat bentrok selama berhari-hari, kelompok pemberontak tersebut berhasil merebut kota terbesar kedua dan ketiga di Afghanistan, Kandahar dan Herat, pada Kamis (12/8/2021).
Laju Taliban tak terhentikan dan pada Jumat (13/8/2021) pagi waktu setempat, kelompok tersebut menduduki tiga ibu kota provinsi lagi.
Taliban mengeklaim telah menguasai Pul-e-Alam, ibu kota provinsi Logar, yang terletak kurang dari 90 kilometer dari ibu kota Afghanistan, Kabul.
Klaim tersebut disampaikan juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid melalui serangkaian twit pada Jumat.