Penulis
Intisari-Online.com - Pernahkah Anda bertanya bagaimana kehidupan kota yang terletakpaling utara?
Tentu saja kehidupandisana berbeda dengan kita, di Indonesia.
Namun jika Anda penasaran, seperti ini kehidupandi kota yang terletak paling utara seperti dilansir dariinsider.com pada Kamis (12/8/2021).
Jika Anda melihatAtlas Dunia,tempat paling utaraterletak di Svalbard, kepulauan Norwegia antara daratan Norwegia dan Kutub Utara.
Dankota yang terletak paling utara dan terdekat dengan Kutub Utara adalahLongyearbyen.
Kota kecilini terletak di antara pegunungan yang tertutup salju di kepulauan Svalbard, Norwegia.
Longyearbyen terletak di kepulauan Svalbard, yang berjarak tiga jam dari Oslo dengan pesawat dan sekitar 650 mil dari Kutub Utara.
Meskipun ada beberapa pemukiman kecil lebih jauh di utara, Longyearbyen adalah yang pertama dengan ukuran yang signifikan.
Kota ini memiliki populasi sekitar 2.400 penduduk danberasal dari hampir 53 negara yang berbeda.
Kota Longyearbyen juga rumah bagi Global Seed Vault,yangmenyimpan setiap tanaman yang dikenal di planet ini.
Kehidupan di Longyearbyen, terlepas dari fasilitasnya, tidak seperti di tempat lain di Bumi.
Sebagai permulaan, kota ini gelap gulita empat bulan dalam setahun dan terus terang selama empat bulan lagi.
Seperti banyak pemukiman di bagian dunia ini, Longyearbyen didirikan sebagai kota pertambangan, meskipun operasi penambangan telah dihapus dari daerah tersebut.
Sekarang, kota ini menjadi tempat penelitian ilmiah dan wisata petualangan.
Pada1596, perusahaan asalInggris, Denmark, Belanda, dan Prancis memperebutkan tempat ini karena kaya akanwalrus (mamalia laut yang tersebar di Samudra Arktik) dan paus kepala busur.
Memasuki abad ke-20,Longyearbyen mulai berubah.
Di mana mulai dibangun jalur kereta api agar wisatawan bisa datang untuk berpetualang.
Walau begitu,warga di sana disarankan membawa senapan saat bepergian ke luar perbatasan kota. Sebab bisa saja Anda bertemu dengan beruang kutub.
Ya, dikatakan ada lebih dari 3.000 beruang kutub yang menghuni wilayah itu dan seringmenimbulkan ancaman yang sangat nyata bagi populasi Longyearbyen.
Walau mereka tinggaldi atas lapisan es,mereka kadang-kadang bisa menjelajah ke kota untuk mencari makanan.
Terkadang manusiabertemu dengan beruangberakhirdengan tragis.
Selain soal beruang kutub, warga juga harus menghadapi bencana alam.
Pada 2015, longsoran salju menghancurkan beberapa gedung apartemen dan menewaskan satu orang.
Meskipun ada kuburan kecil (paling utara di dunia), penguburan dilarang pada 1950-an. Karenajenazah akan mulai terlihat lagi. Sebab lapisan es mencair.
Pulau ini juga tidak memiliki fasilitas untuk merawat wanita yang sakit parah atau hamil.
Jadi, jika Anda akanmelahirkan, maka Anda harus pergi ke daratan.
Meskipun biaya hidup di Longyearbyen sangat tinggi karena lokasinya yang terpencil, penduduk dapat memperoleh manfaat dari institusi kota seperti sekolah.
Sekolah melayani sekitar 230 siswa berusia antara 6 dan 18 tahun ddan ini merupakan sekolah paling utara di dunia.
Siswa di sekolah ini tidak hanya belajar matematika dan sastra.
Namun juga mempelajari tentang kehidupan diLongyearbyen.
Longyearbyen juga memiliki pusat universitas. Hebatnya 300 siswanya tidak perlu membayar biaya kuliah dan ditawarkan kursus biologi Arktik, geologi Arktik, geofisika Arktik, dan teknologi Arktik.
Terakhir, semua siswa harus belajar cara menggunakan senjata api.