Hal itu menyebabkan kekhawatiran jika virus dapat menyebar ke seluruh benua dan berdampak pada negara-negara tetangga terlebih dahulu.
Pasien menunjukkan gejela awal pada 25 Juli sebelum ia datangi klinik kesehatan lokal.
Ia meninggal dunia hari berikutnya, tapi sudah kontak erat dengan 4 orang lain yang menunjukkan tidak ada gejala.
Tracing kontak kini berlangsung di tingkat komunitas bersamaan dengan mencari kasus aktif di fasilitas kesehatan.
Kasus baru Guinea datang hanya 2 bulan setelah negara itu umumkan bebas Ebola setelah ledakan kasus kecil tahun ini yang membunuh 12 orang.
Kasus sporadis virus Marburg telah dilaporkan di Afrika Selatan, Angola, Kenya, Uganda, dan Republik Demokratik Kongo.
Namun ini pertama kalinya virus diidentifikasi di Afrika Barat.
Virus berasal dari famili patogen yang sama dengan Ebola tapi belum diketahui pengobatan atau vaksin yang tepat untuk virus ini.