Pernyataan Miko itu karena dia sudah tiga kali melakukan survei prevalensi kasus Covid-19.
Hasilnya memang sangat berbeda dengan apa yang dilaporkan Satgas Covid-19.
Misalnya, kasus virus corona di Bali seharusnya 54 kali lebih tinggi dibandingkan data pemerintah pada periode November-Desember 2020.
Atau juga 45% warga ibu kota telah terinfeksi Covid-19 pada Januari-Maret 2021.
Salah satu alasan yang membuat kasus virus corona di Indonesia tidak begitu tinggi adalah jumlah tes yang memang tidak banyak.
Dalam sehari, mungkin hanya ratusan atau paling panjang 1 juta tes dilakukan.
Berbeda dengan AS yang melakukan 10 juta tes swab setiap harinya.