Tetapi Korea Utara memiliki senjata yang dapat menembak sejauh 125 200 km, yang bisa membunuh 22 juta orang lagi.
“Prediksi konservatif dari kemungkinan skenario serangan akan mengakibatkan korban yang signifikan,” kata Jenderal Angkatan Darat AS Vincent Brooks, kepala Pasukan AS Korea sebagaimana dilansir Wearethemighty.com, Minggu 1/8/2021).
“Serangan lebih besar yang menargetkan warga sipil akan sebabkan beberapa ribu korban dan melukai jutaan orang … dalam 24 jam pertama.”
Korea Utara memiliki ribuan artileri yang dapat menembakkan puluhan ribu peluru dalam rentetan 10 menit.
Koksan 170 besar membawa 12 pelurunya sendiri sebelum harus mempersenjatai kembali dirinya sendiri.
Karena setiap depot amunisi akan sama rentannya dengan pesawat musuh seperti artileri itu sendiri, Korea Utara telah membangun ribuan bunker bawah tanah yang diperkuat di dekat DMZ untuk menampung amunisi dan menyimpan senjata.
Akibatnya, artileri Korea Utara cenderung menggunakan taktik "shoot n' scoot".
Pistol akan keluar dari bunker untuk menembakkan peluru mereka dan kemudian kembali bersembunyi untuk mengisi ulang dan bersiap untuk tembakan selanjutnya secara berurutan.