Pasukan Rusia dan NATO terus beroperasi berdekatan di Laut Hitam dan Mediterania pada minggu-minggu berikutnya.
"Ketika sebuah jet tempur melewati sebuah kapal perusak pada ketinggian 100 kaki (30,48 meter), militer kita memutuskan sendiri apakah mereka siap untuk menyerang," katanya.
Dapat dikatakan bahwa mereka memprovokasi kami untuk meluncurkan serangan pre-emptive.
"Kami tidak akan melakukan ini tanpa provokasi nyata, tetapi pada saat yang sama saya tidak akan meminta komandan saya untuk menyerang terlebih dahulu dan mengambil risiko," tulis Business Insider.
Pernyataan Komando Militer AS seperti itu menimbulkan kekhawatiran yang sangat serius, karena tindakan AS dapat menimbulkan bahaya nyata bagi Rusia.
Namun, para analis mengatakan bahwa Pentagon belum siap untuk mengambil langkah seperti itu.