Find Us On Social Media :

11 Tahun Mengemis Tanpa Pasti, Timor Leste Kini Malah Harus Rela Jadi Musuh Dunia Jika Ingin Tetap Jadi Anggota ASEAN, Negaranya Bermasalah Ini Biang Keroknya

By Mentari DP, Senin, 2 Agustus 2021 | 13:30 WIB

Timor Leste ingin menjadi anggota ASEAN.

Intisari-Online.com - Sudah lama Timor Leste ingin menjadi anggota ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).

Namun tidak mudah bagi Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN.

Karena ada saja faktor yang membuat negara itu tak bisa masuk menjadi anggota ke-11.

Baca Juga: Rumah Sakit Penuh, 2.313 Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isoman di Rumah, Sementara Anggota DPR Bisa Isoman di Hotel, Bahkan Semua Biaya Ditanggung Negara

Kali ini apa yang membuat Timor Leste tak bisa menjadi anggota ASEAN?

Dilansir dari thediplomat.com pada Senin (2/8/2021), awalnya Kamboja mendukung jika Timor Leste pada tahun 2018 silam.

Namun keanggotaan pada 2018 gagal terwujud.

Kini, hampir 3 tahun berlalu, Myanmar malah menolak keanggotaan Timor Leste.

Ini semua karena Dili memihak Phnom Penh dalam abstain dari pemungutan suara pada resolusi yang tidak mengikat di Majelis Umum PBB yang mengutuk junta militer Myanmar.

Abstain dari pemungutan suara, yang juga menyerukan pembatasan penjualan senjata ke junta, secara luas ditafsirkan sebagai aksi jual-beli untuk negara kecil dengan masa lalu yang penuh kekerasan.

Padahal Timor Leste sangat membutuhkan dukungan Myanmar jika ingin menjadi anggota ke-11 dari ASEAN.

Baca Juga: Iran Tak Bisa Berbohong Lagi, Inggris dan Amerika Punya Bukti Kuat Iran Jadi Pelaku Serangan Kapal Tanker Israel, 'Itu Serangan Sengaja dan Ditargetkan'

Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta sendiri meminta maaf.

Dia menggambarkan keputusan itu sebagai "suara memalukan" dan mengatakan "sangat kecewa" dengan negaranya.

Apalagi setelah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan bahkan Vietnam mendukung PBB untuk resolusi Myanmar.

Peraih Nobel Perdamaian 1996 iyu menuliskannya seperti ini:

“Abstain pada kudeta militer yang kejam, abstain pada pembunuhan lebih dari 800 warga sipil, pada penahanan para pemimpin nasional terpilih, pada pembunuhan yang ditargetkan terhadap pemuda, artis, penulis, penyanyi , penari.”

Di dalam negeri, Parlemen Timor Leste telah menyetujui resolusi yang menyerukan solusi untuk krisis tersebut.

Akan tetapi Ramos-Horta mencatat bahwa perdana menteri, presiden, dan orang-orang senior dalam urusan luar negeri tidak diajak berkonsultasi mengenai pemungutan suara.

Karenanya mereka bertanya, “Siapa yang membuat keputusan?”

Memang tidak hanya Timor Leste yang abstain dalam resolusi itu.

Brunei, Laos, Thailand, dan Kamboja bergabung dengan China dan Rusia yang dalam abstain ketika 119 negara mengeluarkan resolusi yang tidak mengikat untuk membantu menghukum Jenderal Myanmar di masa depan.

Tetapi setidaknya empat negara Asia Tenggara itu sudah menjadi anggota ASEAN. 

Berbeda dengan Timor Leste yang masih berharap menjadi anggota ASEAN.

Baca Juga: Dipaksa Tinggalkan Olimpiade Tokyo 2020, Atlet Ini Menolak Pulang ke Negaranya Karena Takut Dipenjara, Sampai Mohon-mohon pada Polisi Jepang, Apa yang Terjadi?

 

Akan tetapi penolakan itu seharusnya tidak mengejutkan.

Brunei adalah negara syariah yang diperintah oleh seorang raja absolut.

Laos adalah negara komunis satu partai seperti pertapa yang berhutang banyak kepada China.

Sementara para penguasa Thailand berasal dari kelas militer yang berkuasa melalui kudeta mereka sendiri pada tahun 2014.

Dan sementara Timor Leste mungkin merasa jumawa telah mendapatkan dukungan Myanmar untuk keanggotaan ke ASEAN.

Sehingga mereka abstain dari pemungutan suara.

Siapa sangka, sikap itu membuat Myanmar malah marah.

Di sisi lain, Singapura menjadi satu-satunya negara di dalam blok yang sampai saat ini menentang masuknya Timor-Leste ke ASEAN.

Anggota lain sekarang mungkin juga diminta untuk memikirkan kembali dukungan mereka untuk masuknya Timor Leste ke ASEAN.

Baca Juga: Dipaksa Tinggalkan Olimpiade Tokyo 2020, Atlet Ini Menolak Pulang ke Negaranya Karena Takut Dipenjara, Sampai Mohon-mohon pada Polisi Jepang, Apa yang Terjadi?