Find Us On Social Media :

Setahun Menjelang Ledakan Ibukotanya, Negara Ini Jadi 'Neraka' Sampai Tak Ada Lagi Pasokan Air Bersih untuk Warga, Keruntuhan Ekonomi Terbesar di Dunia Ini Sebabnya

By Maymunah Nasution, Senin, 2 Agustus 2021 | 06:46 WIB

Ledakan baru di Lebanon.

"UNICEF memperkirakan, sebagian besar pemompaan air secara bertahap akan berhenti di seluruh negeri dalam empat hingga enam minggu ke depan," ungkap badan PBB tersebut, seperti dikutip Reuters.

Krisis ini diciptakan oleh ekonomi Lebanon yang terus memburuk, mendorong lebih dari separuh penduduknya masuk ke dalam kemiskinan.

Kurang dari 2 tahun saja, mata uang Lebanon kehilangan lebih dari 90% nilainya.

Barang-barang pokok mulai dari bahan bakar dan obat-obatan sangat langka di pasaran selama beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Inilah Delapan Wanita Israel yang Mengubah Dunia, dari Miss Israel yang Lantang Berbicara Soal Lingkungan Hingga Akademisi yang Bantu Orang Afrika Dapatkan Listrik dan Air Bersih

UNICEF mewanti-wanti jika sistem pasokan air publik runtuh maka biaya air bisa melonjak 200% per bulan.

Hal ini karena air didapat dari pemasok swasta.

"Jika tindakan penting tidak segera diambil, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum penting tidak akan dapat berfungsi," kata Perwakilan UNICEF di Lebanon, Yukie Mokuo.

Menurut hitung-hitungan UNICEF, Lebanon setidaknya membutuhkan sekitar US$ 40 juta per tahun untuk mengamankan tingkat minimum bahan bakar, klorin, suku cadang, dan pemeliharaan yang diperlukan untuk menjaga sistem pengairan yang kritis agar tetap beroperasi.

Baca Juga: Gaji 4 Bulan 'Mampet', Makanan dan Air Bersih pun Kian Menipis, 20 ABK Indonesia Terombang-ambing di Laut Timor Leste, Ada Apa Gerangan?