Find Us On Social Media :

Informasi Rahasia Bocor, Amerika Dibuat Ketar-Ketir Setelah Tahu Ternyata China Sudah Siapkan Ratusan Senjata Nuklir Ini Disembunyikan di Lokasi Ini

By Afif Khoirul M, Rabu, 28 Juli 2021 | 15:02 WIB

Rudal DF-26

Intisari-online.com - Ketegangan antara China dan Amerika tampaknya terus berlanjut, dan tampaknya beragam informasi rahasia mulai dibuka.

Kekhawatiran AS mulai terlihat setelah menerima informasi China telah membangun ratusan lebih banyak silo rudal.

Pada Selasa (27/7/21), Pentagon dan anggota Kongres AS dari Partai Republik menegaskan kembali kekhawatiran tentang akumulasi tenaga nuklir China.

Karena ditemukan setidaknya ada 110 silo rudal yang disembunyikan oleh China.

Baca Juga: Rencananya Mau Selesaikan Masalah dengan Cara Damai, Menteri Amerika yang Tiba di Asia Tenggara Ini Malah Langsung Kisruh dengan China Gara-gara Perkara Ini

Sebuah laporan oleh Federasi Ilmuwan Amerika (AFS) yang dirilis pada 26 Juli mengatakan bahwa gambar satelit menunjukkan bahwa China sedang membangun ladang bunker rudal tambahan di dekat Hami, di bagian timur Xinjiang.

Laporan itu muncul hanya beberapa minggu setelah dilaporkan bahwa China sedang membangun sekitar 120 silo rudal di Yumen, wilayah gurun 380 km tenggara.

"Ini adalah kedua kalinya dalam bulan ini opini publik menemukan apa yang telah lama kami katakan tentang meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya," tulis Komando Strategis AS dalam sebuah pernyataan. 

Pada awal Juli, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa akumulasi tenaga nuklir China sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga: Angkatan Laut China Langsung Panik, Kapal Perang Musuh Ini Sukses Nyelonong di Laut China Selatan, Bahkan Punya Pangkalan Militer di Negara Tetangga Indonesia Ini

Beijing tampaknya menyimpang dari strategi nuklir pencegahan minimal selama beberapa dekade terakhir.

AS mendesak China untuk mengambil "langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko perlombaan senjata yang tidak stabil".

Anggota Kongres Mike Turner, anggota Subkomite Pasukan Strategis Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, mengatakan China mengumpulkan tenaga nuklir dalam skala "belum pernah terjadi sebelumnya" .

Ia juga menjelaskan bahwa mereka "menggelar senjata nuklir untuk mengancam Amerika Serikat dan sekutunya."

Turner mengatakan penolakan China untuk merundingkan perjanjian pengendalian senjata nuklir "menimbulkan kekhawatiran dan harus dikutuk oleh semua negara yang bertanggung jawab".

Anggota Kongres dari Partai Republik Mike Rogers, anggota Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, mengatakan bahwa akumulasi senjata nuklir China menunjukkan bahwa AS perlu dengan cepat memodernisasi penangkal nuklirnya.

Sebuah laporan Pentagon tahun 2020 memperkirakan jumlah hulu ledak nuklir China "di bawah 200".

Baca Juga: Awal Bencana Kelaparan, Pada 1958 Rakyat China 'Perang' Berburu Burung Pipit ke Seantero Negeri, Sarangnya Dirobohkan, Telurnya Dipecah, dan Anakannya Dibunuh

Memperkirakan negara itu setidaknya akan menggandakan jumlah itu saat memodernisasi angkatan bersenjatanya.

Analis memperkirakan AS memiliki sekitar 3.800 hulu ledak nuklir, di mana 1.357 di antaranya dikerahkan.

Washington telah berulang kali meminta China untuk bergabung dengan Amerika Serikat dan Rusia dalam menandatangani perjanjian kontrol senjata baru.

Informasi tentang pembangunan lebih banyak fasilitas penyimpanan senjata nuklir China datang ketika Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman akan mengadakan dialog pengendalian senjata dengan Rusia di Jenewa pada 28 Juli.

Sherman mengunjungi China awal minggu ini. Selama kunjungan itu, Beijing menuduh Washington menciptakan "musuh imajiner" untuk mengalihkan perhatian dari masalahnya sendiri untuk menekan China.

Beijing mengatakan persenjataannya tidak seberapa dibandingkan dengan AS dan Rusia.

China juga bersedia untuk bernegosiasi secara bilateral mengenai keamanan strategis "berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati".