Namun, bukan senjata tersisa yang membuat risau, justru jumlah kondom yang tersisa yang lebih penting.
Karena kondom disini akan menjadi benda pamungkas saat melawan Belanda.
"Kalaupun ada kontak dengan lawan itu pasti jarak dekat. Yang kami risaukan sekali adalah jumlah kondom yang tersisa sangat terbatas," kata Urip kala itu.
Menurutnya, Kondom adalah benda penting bagi Kopaska karena mereka melakukan operasi di bawah air.
Kondom digunakan sebagai detonator atau pembungkus bahan peledak maupun sambungan tertentu untuk beroperasi di bawah air.
"Kondom sangat vital, kami menggunakannya untuk membuat detonator maupun sambungan tertentu untuk detonasi yang kedap air," ujarnya.