Sudah Tarik Pasukannya dari Afghanistan, AS Malah Berjanji Akan Meningkatkan Serangan Udara di Negara Itu, Ada Apa?

Tatik Ariyani

Penulis

Pasukan Taliban di Afghanistan.

Intisari-Online.com -Amerika Serikat (AS) berjanji untuk menarik semua pasukannya dari Afghanistan dengan tenggat waktu 31 Agustus tahun ini.

Namun, sejak AS dan pasukannya menarik diri dari Afghanistan, Taliban melancarkan serangan kilat dan berhasil menduduki sejumlah besar wilayah di sana.

Untuk itu, AS bakal terus melaksanakan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan dalam menghadapi serangan Taliban.

Hal itu disampaikan Jenderal Marinir AS Kenneth McKenzie di Kabul, Afghanistan, sebagaimana dilansir Global News, Minggu (25/7/2021).

Baca Juga: Aksinya Semakin Membabi Buta, Taliban Pukul, Tembak, hingga Penggal Kepala Warga Afghanistan yang PernahBekerja dengan Militer Amerika, 'Anda Kafir!'

McKenzie mengatakan, “AS meningkatkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan selama beberapa hari terakhir.

McKenzie menambahkan, “Negeri Paman Sam” siap melanjutkan serangan udara guna mendukung pasukan Afghanistan dalam bebrapa pekan menadatang jika Taliban masih gencar melakukan serangan.

McKenzie memimpin Komando Pusat AS dan mengomandoi pasukan AS untuk beberapa wilayahnya, salah satunya Afghanistan.

Baca Juga: Warga Afghanistandi Ambang Ketakutan, Dulu Porak-poranda Setelah Perang dengan Amerika, KiniPemberontakAncam KuasaiAfghanistan Hanya dalam Waktu 6 Bulan

Meski demikian, McKenzie tidak mengatakan apakah pasukan AS melanjutkan serangan udara setelah misi militer AS di Afghanistan berakhir pada 31 Agustus.

"Pemerintah Afghanistan menghadapi ujian berat di hari-hari mendatang. Taliban berusaha menciptakan rasa keniscayaan tentang kampanye mereka," tutur McKenzie. Namun, dia juga mengatakan bahwa kemenangan Taliban tidak bisa dihindarkan dan solusi politik tetap menjadi kemungkinan.

Sementara itu, perwakilan pemerintah Afghanistan dan negosiator Taliban bertemu di ibu kota Qatar, Doha, dalam beberapa pekan terakhir untuk membahas pembicaraan damai.

Namun, beberapa diplomat mengatakan dalam pertemuan tersbut hanya memunculkan sedikit kemajuan penting.

Di sisi lain, militer Afghanistan merombak strategi perangnya melawan Taliban yakni memusatkan pasukan di sekitar daerah paling kritis seperti Kabul, penyeberangan perbatasan, dan infrastruktur vital.

Artikel Terkait