Find Us On Social Media :

Gunakan Empedu dan Irisan Kentang, Beginilah Percobaan yang Dilakukan untuk Temukan Vaksin Lawan Tuberkulosis (TBC) yang Lebih Mematikan daripada Covid-19

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 21 Juli 2021 | 16:45 WIB

Ketika vaksin BCG pertama kali disuntikkan.

Intisari-Online.com – Gunakan empedu dan irisan kentang, beginilah percobaan yang dilakukan untuk temukan vaksin lawan tuberkulosis (TBC)

Seratus tahun setelah penemuannya, BCG telah teruji oleh waktu sebagai vaksin melawan tuberkulosis.

Pada awal abad ke-20, ahli bakteriologi Prancis Albert Calmette dan Camille Guérin di Institut Pasteur di Lille mulai mengembangkan vaksin untuk melindungi terhadap tuberkulosis.

Tuberkulosis merupakan infeksi paru-paru yang berpotensi parah yang bertanggung jawab atas lebih banyak kematian manusia daripada patogen lain dalam sejarah.

Baca Juga: Tak Perlu Mencari Vaksin Virus Corona Lagi, Sebab Para Ilmuwan Bocorkan Vaksin yang Sudah Lama Ada Ini Bisa Musnahkan Covid-19

Dibutuhkan lebih dari satu dekade kerja yang melelahkan sebelum mereka memiliki vaksin tuberkulosis yang siap untuk diuji pada manusia, tetapi itu akan sepadan dengan investasinya.

Terlepas dari kekurangannya, vaksin itu tetap menjadi alat utama untuk mencegah penyakit itu 100 tahun kemudian.

Terinspirasi oleh dokter dan ilmuwan Inggris Edward Jenner, yang mengembangkan vaksin pertama di dunia setelah menemukan bahwa inokulasi dengan cacar sapi adalah pelindung terhadap infeksi cacar yang mematikan.

Calmette dan Guérin kemudian beralih ke Mycobacterium bovis, bakteri yang menginfeksi sapi dan terkait erat dengan patogen manusia M .tuberkulosis.

Baca Juga: Gawat, WHO Sebut Kasus Kematian Akibat TBC di Indonesia Bisa Naik Drastis di Tahun Mendatang, Apa Sebabnya?