Penulis
Intisari-online.com - Beberapa minggu lalu, dunia sempat digemparkan dengan kasus pembunuhan Presiden Haiti.
Kasus ini cukup menghebohkan dunia, karena sosok orang nomor satu di negara itu dibunuh oleh sekelompok orang tak dikenal di kediamannya.
Pasca pembunuhan itu, para pembunuh ini pun diburu oleh aparat setempat dan akhirnya mereka berhasil tertangkap.
Menurut Reuters, para pembunuh Presiden Haiti ini ternyata adalah para tentara bayaran dari Kolombia.
Mereka memang terlatih dalam hal membunuh dan melakukan kekerasan di seluruh dunia.
Selain itu, meski kasus tersebut sudah berlalu, dan sudah mulai dilupakan, ternyata sebuah fakta cukup mengejutkan terkuak.
Menurut 24h.com.vn, pada Jumat (16/7/21), Amerika membuat pengakuan bahwa sejumlah mantan tentara Kolombia yang terlibat pembunuhan itu, memiliki hubungan dengan militer AS.
Hubungan mereka adalah para tentara ini sempat dilatih oleh militer Amerika.
Juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Ken Hoffman mengatakan "sejumlah kecil" tersangka berpartisipasi dalam program pelatihan dan pendidikan militer AS.
Ini terjadi saat mereka bertugas sebagai tentara Kolombia, menurut Daily Mail.
Para pejabat AS tidak mengatakan berapa banyak orang yang telah dilatih oleh AS atau identitas mereka dan program di mana mereka dilatih.
Ini adalah hubungan terbaru yang terungkap antara tersangka dan Amerika Serikat.
Diketahui beberapa hari setelah beberapa tersangka diidentifikasi sebagai informan dari US Drug Enforcement Administration (DEA) dan Federal Bureau of Investigation (DEA) dan FBI.
Hoffman mengatakan Pentagon mengetahui hubungan tersangka dengan militer AS setelah memeriksa database.
Kolombia adalah mitra dekat militer AS, pasukan khusus di Kolombia dilatih mirip dengan tentara Amerika.
Selama dua dekade terakhir, Kolombia telah menerima miliaran dolar bantuan AS untuk memerangi kartel narkoba, gerilyawan sayap kiri dan kelompok paramiliter sayap kanan.
Para pejabat Kolombia mengatakan 13 dari 15 tersangka Kolombia dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise bertugas di militer negara itu.
Dari jumlah tersebut, dua ditembak mati oleh polisi Haiti.
Informasi bahwa para tersangka dilatih di AS diperkirakan akan memperumit penyelidikan atas kematian Moise.
Saat ini ada tiga warga negara Haiti-Amerika yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.
Beberapa nama di antaranya, Joseph Vincent, 55, James Solages, 35, dan Christian Emmanuel Sanon, 63. Semuanya berada di negara bagian Florida, AS.