Tuduhan yang paling mengejutkan adalah bahwa anak-anaknya telah mengetahui keberadaannya selama 25 tahun, dan diam-diam mendukungnya.
Klaim ini dibantah keras oleh Frank Rockefeller, yang menyebut cerita itu sebagai "kebohongan yang tidak memenuhi syarat" dalam sebuah pernyataan.
Dia menyatakan bahwa ayahnya telah dipaksa mengasingkan diri, menghindari orang-orang yang akan mengganggu kedamaian dan ketenangan kehidupan pensiunnya.
Adapun John D. Rockefeller mengabaikan paparan Pulitzer.
Baca Juga: Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, Bagaimana Memahaminya?
(*)