Lagaknya Sok Sangar Kirim Pesawat Tempur Tiap Hari untuk Provokasi, Nyatanya Militer China Dipaksa Mundur Ketika Taiwan Keluarkan Rudal ini, Langsung Kocar-kacir

Mentari DP

Penulis

Konflik China vs Taiwan.

Intisari-Online.com - Konflik China vs Taiwan semakin memanas. Bahkan kedua negara saling memberi ancaman perang.

Dikhawatirkankonflik China vs Taiwan bisa pecah dalam waktu dekat.

Ini karena pesawat tempur China melanggar zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ) untuk keempat kalinya bulan ini saja.

Baca Juga: 'Siap, Saya Salah', UcapPraka Izroi, Anggota Paspampres yang Cekcok dengan Polisi, Langsung Dipuji Netizen KarenaTetap Tenang dan Sabar

Dilansir dari express.co.uk pada Minggu (11/7/2021), serangan itu bisa memicu alarm perang.

Sebab, tak lama setelah serangan itu militer Taiwan merespons dengan meluncurkan pesawat dan mengaktifkan sistem rudal pertahanan udaranya.

Taiwan juga menyiarkan peringatan radio ke pesawat China, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan invasi yang akan segera terjadi dari Beijing.

Setelah pertemuan itu, Taiwan menyebut serangan dari angkatan udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) "tidak perlu" dan "tidak masuk akal".

Menurut kementerian pertahanan nasional Taiwan (MND), sebuah pesawat perang elektronik PLA Shaanxi Y-8 terbang ke sudut barat daya ADIZ Taiwan pada hari Kamis.

Baca Juga: Pantas Saja Banyak yang Menyebut Vaksin Sinovac Kurang Efektif, Ini Alasan Indonesia Tetap Ngotot Gunakan Vaksin Asal China Itu, Lihat Perbandingannya dengan 2 Vaksin Lainnya

Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing secara teratur mengirim pesawat ke ADIZ Taiwan.

China mengklaim kedaulatan penuh atas Taiwan, meskipun kedua belah pihak telah diperintah secara terpisah selama lebih dari 70 tahun.

China juga telah memperingatkan bahwa pulau itu adalah "bagian yang tidak dapat dicabut" dari negara itu dan mencari kemerdekaan akan menghasilkan perang skala penuh.

Partai Komunis China bahkan bersumpah untuk mengambil kembali Taiwan dengan paksa jika perlu.

Baru-baru ini pada bulan Juni,Presiden China Xi Jinping berjanji untuk menyelesaikan reunifikasi dengan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

Namun, pemerintah di Taipei telah mempertahankan bahwa mereka tetap sebuah negara merdeka.

Konflik China vs Taiwankembali berkobar awal pekan ini ketika Jepang menegaskan akan membela Taiwan bersama Amerika Serikat (AS) jika China melancarkan invasi.

Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso memperingatkan bahwa jika Taiwan jatuh ke tangan China, kota Okinawa di Jepang bisa menjadi yang berikutnya.

"Jika masalah besar terjadi di Taiwan, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa itu bisa berhubungan dengan situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang."

Baca Juga: Makin Bernafsu Jadi Militer Terkuat di Dunia, Militer China Uji Coba Puluhan Pesawat Tempurnya Sampai Nekat Lakukan Hal Ini pada Salah Satu Pesawatnya yang Super Canggih

Hubungan Taiwan sendiri juga semakin dekat dengan AS, termasuk kesepakatan senjata skala besar.

Seorang pejabat senior AS telah memperingatkan bahwa setiap invasi China ke Taiwan akan menjadi "bencana".

Kurt Campbell, koordinator urusan Indo-Pasifik di dewan keamanan nasional AS, mengatakan AS telah mencoba mengirim pesan pencegahan yang jelas di Selat Taiwan”

Di tempat lain, lebih dari empat dari10 orang Australia khawatir tentang invasi China yang akan segera terjadi di negara mereka sendiri.

Lembaga think tank Australia Institute mengatakan jajak pendapat menunjukkan tingkat ketakutan di kalangan warga Australia sama dengan ketakutan di kalangan warga Taiwan.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Sok-sokanTeror Taiwan Berbulan-bulan,Nyatanya Xi Jinping Terancam Digulingkan dari Jabatannya, Bahkan Partai Komunis China Bisa Segera Runtuh

Artikel Terkait