Find Us On Social Media :

Saksi Bisu Penjajahan Portugis di Bumi Lorosae, Bangunan di Timor Leste Ini Porak-poranda dan Ditinggalkan Begitu Saja Usai Perang Dunia II

By Khaerunisa, Selasa, 6 Juli 2021 | 19:00 WIB

Rreuntuhan bangunan Escola do Reino de Haudere.

Intisari-Online.com - Timor Leste merupakan negara muda yang punya sejarah panjang penjajahan oleh bangsa lain.

Banyak peristiwa telah terjadi di Timor Leste, dengan bangsa asing pernah silih berganti menduduki wilayah berjuluk Bumi Lorsae ini.

Bangunan terbengkalai yang dulunya merupakan sebuah sekolah ini merupakan salah satu saksi sejarah kehadiran Bangsa Eropa tersebut.

Tidak banyak yang diketahui tentang bangunan sekolah bernama 'Escola do Reino de Haudere', yang merupakan bahasa Portugis untuk “Sekolah Kerajaan Haudere”.

Baca Juga: Timor Leste Kembali Diperas Australia Berkedok Tawaran Menggiurkan 51 Ribu Triliun Rupiah, Ladang Gas Sumber Polusi Ini Direncanakan Dipakai Lagi, Mengancam Kehidupan Biota Laut

Portugis menjadi bangsa pertama yang menduduki Bumi Lorosae, menguasainya selama beratus-ratus tahun.

Timor Leste mulai dijajah Bangsa Portugis pada abad ke-16, dan berakhir pada tahun 1975 tapi sempat digantikan oleh Jepang.

Awalnya, Bangsa Portugis menguasai seluruh Pulau Timor, hingga terjadi perebutan kekuasaan dengan Bangsa Eropa Lainnya, yaitu Belanda.

Portugis dan Belanda akhirnya berbagi kekuasaan di Pulau Timor melalui Perjanjian Lisbon tahun 1859.

Baca Juga: Jelas-jelas Musuh Bebuyutan, Mengapa Israel Berulang Kali Tawarkan Bantuan ke Negara Tetangganya yang Sedang Krisis Ekonomi Ini, Padahal Selalu Ditolak?

Setelah adanya perjanjian tersebut, wilayah kekuasaan Portugis dikenal sebagai Timor Portugis.

Sementara itu, wilayah kekuasaan Belanda dikenal sebagai Timor Belanda, yang kini merupakan wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Escola do Reino de Haudere adalah salah satu dari tujuh sekolah yang dibangun pada akhir 1920-an dan awal 1930-an oleh Portugis di Bumi Lorosae.

Bukan satu-satunya sekolah yang dibangun, tapi bangunan tersebut punya 'nasib' yang berbeda.

Baca Juga: Sudah Cocokkah Weton Anda dan Pasangan? Begini Cara Menghitung Ramalan Weton Jodoh Berdasarkan Primbon Jawa

Sementara bangunan yang lain telah dipulihkan dan dilestarikan, Escola do Reino de Haudere yang rusak parah selama Perang Dunia II justru dibiarkan.

Menjadi medan pertempuran Perang Dunia II antara kekuatan sekutu dan kekuatan Jepang merupakan kisah lain yang dimiliki Bumi Lorosae.

Pertempuran yang hasilnya adalah kekalahan sekutu, akhirnya membuat Jepang berkuasa di Timor Leste, sementara Portugis tersingkir sesaat.

Jepang berkuasa di Timor Leste antara tahun 1942 hingga 1945.

Baca Juga: Untung Atau Rugi Bandar? 5 Tahun Pilih Berpaling ke China Ketimbang Amerika, Ternyata Filipina Belum Menghasilkan Milyaran Dollar Seperti yang Dijanjikan, Apakah Hanya Dikibuli China?

Berakhirnya Perang Dunia II dengan kemenangan sekutu membuat Portugis kembali berkuasa.

Namun, bekas bangunan Escola do Reino de Haudere tidak digunakan lagi setelah perang.

Ia ditinggalkan selama beberapa dekade, dengan apa yang tersisa dari reruntuhan tersebut sekarang ditumbuhi vegetasi.

Ditinggalkan begitu saja, saksi bisu penjajahan Bangsa Portugis ini sekarang dipandang sebagai sebuah situs yang unik.

Baca Juga: Sudah Cocokkah Weton Anda dan Pasangan? Begini Cara Menghitung Ramalan Weton Jodoh Berdasarkan Primbon Jawa

Reruntuhan besar dan penuh teka-teki ini banyak menarik perhatian para pelancong yang menuju Baguia, sebuah desa terpencil di lereng timur Matebian, gunung tertinggi kedua di Timor Leste.

Sekolah yang ditinggalkan ini berdiri di sisi jalan yang mengarah ke desa.

Bangunan itu dilatarbelakangi oleh pemandangan pegunungan yang indah, salah satu yang menjadi pesonanya.

Escola do Reino de Haudere terletak lebih dari 1 mil (sekitar 2 kilometer) sebelum mencapai Baguia, di desa Baguia.

Baca Juga: Picu Pembakaran 7 Gereja dan Perobohan Patung Ratu Inggris di Kanada, Perampasan 'Anak Pribumi' Malah Diklaim Pernah Dilakukan Militer Indonesia di Daerah Kaya Minyak Ini

(*)