Find Us On Social Media :

Manfaat PEN Mulai Terlihat, Pemerintah Terus Dorong Serapan Anggaran

By Yussy Maulia, Selasa, 6 Juli 2021 | 11:46 WIB

Terkait KemenkopUKM, saat ini KemenkopUKM masih terus melanjutkan program PEN tahun lalu guna mendukung keberlangsungan masyarakat dan pelaku UMKM.

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Eddy Satriya mengatakan, dukungan program tersebut diberikan dalam beberapa skema, yakni bunga kredit usaha, penempatan dana pemerintah pada mitra bank umum, imbal jasa penjaminan, penjaminan lost limit, kebijakan pph final, dan Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM).

"Program Kemenkop UKM yang paling menyentuh langsung kepada masyarakat adalah pencairan bantuan kepada 9,8 juta pengusaha mikro dengan nilai total Rp 11,76 triliun," imbuh Eddy.

Baca Juga: Giat Kembangkan Usaha di Tengah Pandemi, Ini Upaya yang Dilakukan UMKM StarProtection Agar Terus Cuan

Eddy menambahkan, KemenkopUKM berencana menambah penerima bantuan hingga 3 juta jiwa lagi dengan total anggaran tambahan Rp 3,6 triliun.

Sementara itu, Kementerian PUPR tengah mendorong lima program prioritas guna mendukung pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya program padat karya senilai Rp 23,24 triliun yang mampu mencakup sekitar 1,2 juta tenaga kerja di Indonesia.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja mengatakan, program padat karya tersebut dilaksanakan dalam rangka membuka lapangan pekerjaan melalui berbagai kegiatan, seperti reservasi jalan, perbaikan drainase, atau pengecatan jembatan.

"Realisasinya sudah mencapai 47 persen, (dan) yang kami perkirakan hingga kini telah menyerap 700 ribu tenaga kerja, tambah Endra.

Sementara itu, Kementerian PUPR juga tengah melakukan empat fokus pembangunan lainnya, yakni pembangunan sarana dan prasarana pariwisata dengan alokasi sebesar Rp 3,81 triliun dan pembangunan proyek ketahanan pangan sebesar Rp 34,3 triliun.

Kemudian, terdapat pembangunan infrastruktur sektor informasi, komunikasi dan teknologi sebesar Rp 240 miliar dan pembangunan kawasan industri sebesar Rp 9,83 triliun.