Terkejut, 75 Tahun Kemudian, Penyintas Kamp Konsentrasi Auschwitz Ini Melihat Dirinya dalam Cuplikan Rekaman yang Langka

K. Tatik Wardayati

Penulis

Lily Ebert, penyintas holocaust yang bertemu dengan keluarga tentara Amerika yang menolongnya.

Intisari-Online.com – Penyintas kamp konsentrasi Auschwitz ini melihat dirinya dalam sebuah cuplikan rekaman yang diambil 75 tahun yang lalu.

Lily Ebert, 96, selamat dari kamp kematian di Auschwitz.

Dia terkejut ketika melihat dirinya sendiri dalam cuplikan film langka yang diambil ketika mantan tahanan dikirim dengan kereta api ke Swiss pada Juni 1945.

Pada tahun 1944 ketika Jerman menduduki Hongaria, pemerintah Hongaria membantu mereka dalam mengumpulkan penduduk Yahudi dan mengangkut mereka ke Auschwitz.

Baca Juga: Kisah Cinta Auschwitz; Antara Nazi Penjaga Kamp Konsentrasi dan Tahanan Yahudi, yang Justru Selamatkan Nyawa Wanita Yahudi dan Keluarganya

Lily Ebert dan keluarganya, termasuk dalam pengangkutan ini.

Lily selamat dari Auschwitz, tetapi ibu, saudara perempuan, dan saudara laki-lakinya dibunuh dalam oven kamp.

Saat pasukan Soviet menyerbu dari timur, ribuan tahanan dipaksa berbaris melintasi Jerman menuju barat.

Penjaga SS membunuh setiap tahanan yang terlalu lemah untuk mengikuti barisan itu, sementara ribuan lainnya meninggal karena sakit, kekurangan gizi, dan kedinginan.

Baca Juga: Ngeri! Sebuah Pesawat Tak Berawak Ungkapkan Kengerian di Dalam Kamp Konsentrasi Auschwitz, dari Pintu Gerbang Hingga Blok Kematian!

Sekitar 10.000 orang menyelesaikan perjalanan itu.

Pada Januari 1945, ribuan lain meninggal dunia dan dikebumikan di Buchenwald, sebelum pasukan Sekutu tiba untuk membebaskan mereka.

Pada 11 April 1945, Divisi Lapis Baja ke-6 tentara AS tiba di kamp dan membebaskan 21.000 tahanan yang ditemukan di sana.

Ebert, ketika itu berusia 21 tahun, dan salah satu tentara AS memberinya uang kertas.

Di atas uang kertas itu, tentara AS itu menulis pesan yang berharap keberuntungannya untuk kehidupan masa depan Ebert.

75 tahun kemudian, Lily Ebert menunjukkan uang kertas itu kepada cicitnya, Dov Forman, yang mempostingnya secara online, hingga mengundang minat para warganet dari seluruh dunia.

Lily mengatakan bahwa prajurit itu tidak memiliki secarik kertas untuk menulis, jadi dia mengeluarkan uang kertas dari sakunya dan menulis catatan itu padanya.

Lily kagum pada bagaimana orang-orang dari seluruh dunia menganggapnya menarik.

Forman, 16, melakukan penelitian terhadap nenek buyutnya itu dan menemukan potongan film langka yang menunjukkan perempuan yang selamat dari bencana itu berangkat dengan kereta api ke Swiss.

Baca Juga: Kisah Nyata yang Kuat tentang Harapan dan Kelangsungan Hidup, Remaja Ini Gambarkan Apa yang Dia Lihat dalam Kamp Konsentrasi

Rekaman itu disimpan oleh US Holocaust Memorial Museum.

Dov melihat rekaman itu dan segera mengenali nenek buyutnya.

Keluarga itu senang dan terpana menemukan rekaman itu dan membandingkannya seperti menemukan jarum di tumpukan jerami.

Mereka dengan hati-hati membandingkan foto-foto Lily yang diambil pada waktu itu dan menelusuri film bingkai demi bingkai, menemukan dua saudara perempuan Lily juga.

Melihat rekaman itu memungkinkan mereka untuk mengumpulkan di mana nenek buyutnya setelah dibebaskan.

Lily diwawancarai untuk Today Program BBC dan mengatakan bahwa film itu adalah saat-saat bahagia ketika mereka pergi untuk memulai hidup baru mereka.

Dia kagum melihat film untuk pertama kalinya. Dia tidak ingat rekaman itu diambil, dan itu sulit dipercaya ketika tiba-tiba melihat dirinya dan saudara perempuannya ada dalam rekaman itu.

Keluarga itu juga berhasil menemukan keluarga prajurit yang telah menulis surat keberuntungan untuk Lily.

Baca Juga: Dilarang Bersenda Gurau di Kamp Konsentrasi Nazi di Auschwitz, Membantah Bisa Berbahaya

Prajurit itu adalah Prajurit Hayman Shulman, dan Lily menikmati obrolan emosional dengan keluarga mereka melalui Zoom.

Sementara, Shulman meninggal pada tahun 2013 lalu.

Forman mengatakan bahwa Lily ingin hidupnya didokumentasikan sebelum dia meninggal.

Namun, pandemi virus corona membuat mereka terpisah selama dua bulan karena lockdown.

Baca Juga: Di Blok Maut Kamp Konsentrasi Nazi Ini Rambut Para Korban yang Tewas Dijadikan Bahan Tekstil, Sadis!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait