Pembunuhannya Sampai Nodai Kesucian Kuil Keramat di Roma, Inilah Arsinoe IV, Adik Tiri Cleopatra yang Bikin Martabat Julius Caesar Hancur Tak Bersisa

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Arsinoe IV

Intisari-Online.com - Arsinoe IV kemungkinan adalah putri keempat Raja Ptolemy XII.

Dia lahir sekitar 63 SM dan merupakan saudara tiri Cleopatra VII.

Ketika Ptolemy XII meninggal pada 51 SM, putrinya Cleopatra dan putra sulungnya Ptolemy XIII menjadi penguasa bersama Mesir.

Kakak beradik ini kemudian menikah satu sama lain melupakan Arsinoe yang berusia sekitar 15 tahun saat itu.

Baca Juga: Kapal Terpaksa Memutar Maksimal Sejauh 25.000 Kilometer Akibat Terusan Suez Tertutup, Dahulu Firaun Senusret III Abad ke-2 SM Sudah Hubungkan Laut Merah ke Mediterania

Arsinoe dan Cleopatra diketahui punya perbedaan dan saling bertentangan satu sama lain.

Akhirnya, Arsinoeberhasil menggulingkan kekuasaan Cleopatra hingga terpaksa melarikan diri dari Alexandria.

Arsinoe memanfaatkan kesempatan emas ini dan memproklamirkan dirinya sebagai ratu Mesir.

Cleopatra sangat marah dan ingin membalas dendam dari adiknya Arsinoe.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Mukjizat Nabi Musa, Terbelahnya Laut Merah Nyatanya Dapat Dijelaskan dengan Gamblang Secara Ilmiah Lewat Simulasi Komputer, Faktor Alam Inilah Kuncinya

Cleopatra merayu Julius Caesar dan berlindung di atas takhta

Pada 48 SM, Julius Caesar tiba di Alexandra untuk membalas dendam dari saingannya Pompey.

Cleopatra yang diusir dari tahta Mesir mendekati Caesar, merayunya, dan memintanya untuk mendapatkan kembali tahtanya.

Caesar, terpesona oleh kecantikan Cleopatra mengikuti perintahnya dan menyerbu Alexandria untuk memenjarakan Arsinoe.

Baca Juga: Peneliti Kebingungan Temukan Mumi Mesir Berusia 4.000 Tahun, Namun Memiliki Wujud Mengerikan, Diduga Hal Inilah yang Tersembunyi di Dalamnya

Arsinoe dengan bantuan temannya, kasim Ganymedes melarikan diri dari Alexandria dan berlindung di bawah pasukan pemberontak Mesir yang pemimpinnya adalah Achillas.

Ganymedes membunuh Acillas mengikuti perintah Arsinoe dan dia memimpin pasukan ke Alexandria untuk mengalahkan Ceaser untuk mendapatkan tahtanya kembali dari Cleopatra.

Arsinoe mengalahkan ego Julius Ceaser

Arsinoe memerintahkan pasukannya untuk menuangkan air laut ke kanal-kanal yang menghalangi sumur Caesar hingga tidak ada lagi air tawar.

Baca Juga: Inilah Legenda Firaun Terbesar Mesir Kuno, Salah Satunya Bangun Piramida Sebagai Tangga Menuju Surga dan Jalan Menuju Kehidupan Kekal

Selanjutnya, Caesar ditangkap oleh pasukannya dan merasa dikalahkan.

Dia melepas jubah ungu dan baju besinya dan melompat ke laut untuk melihat kapal Romawi di dekatnya.

Arsinoe mengambil jubah ungu Caesar dan mengibarkannya seperti bendera kemenangan di atas mercusuar Alexandria untuk merayakan kemenangannya.

Tapi kemenangannya berumur pendek.

Segera, Caesar bersekongkol dengan Ptolemy lalu menangkap dan memenjarakan Arsinoe.

Ptolemy tenggelam ke sungai Nil dan dia diangkut ke Roma.

Baca Juga: Mesir Kuno Dipimpin oleh Seorang Firaun Raksasa Setinggi 2,2 Meter, Ilmuwan Ungkap Fakta-fakta Berikut Ini

Nyawa Arsinoe diselamatkan oleh Caesar

Caesar ingin menghukum Arsinoe yang melukai egonya.

Dia membawa Arsinoe ke Colosseum dan ingin mencekiknya tetapi ditekan oleh para menterinya yang kemudian menyelamatkan nyawa Arsinoe.

Dia dikirim ke kuil Artemis di Efesus di mana dia tinggal selama beberapa tahun.

Arsinoe dibunuh oleh saudara perempuannya sendiri Cleopatra

Pada tahun 41 SM, Cleopatra masih cemburu pada adiknya Arsinoe, menghasut Mark Antony untuk membunuhnya.

Arsinoe meninggal di tangga kuil ketika dia berusia 21 tahun.

Pembunuhannya merupakan pelanggaran berat terhadap Bait Suci dan membuat skandal Roma.

Keberanian Arsinoe dan mengalahkan Caesar pada usia 15 tahun adalah kisah yang luar biasa dalam sejarah.

Baca Juga: Tinggi Kalangan Firaun Berbeda Jauh dengan Rakyat Biasa, Rupanya Praktik Incest Jadi 'Biang Keladinya,' Kok Bisa?

(*)

Artikel Terkait