Penulis
Intisari-online.com - Belakangan situasi antara Rusia dan Inggris cukup memanas, hal itu disebabkan oleh tindakan Rusia yang tenggelamkan kapal perang Inggris.
Menurut sebuah laporan, beberapa waktu lalu, kapal perusak Inggris memasuki Laut Hitam di mana wilayah itu diklaim sebagai wilayah Rusia.
Negeri beruang merah sudah memperingatkan Inggris untuk tidak bergerak lebih jauh.
Namun, Inggris merasa tidak melanggar kedaulatan Rusia dan terus bergerak maju.
Alhasil, Rusia pun jatuhkan bom ke kapal perusak Inggris tersebut, dan ini berimbas pada memanasnya situasi kedua negara.
Menurut Rusia, perjalanan kapal perang Inggris berjarak 12 mil dari Krimeas dianggap sebagai tindakan provokatif.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengklaim AS, dan sekutu Inggris terlibat dalam insiden tersebut.
Namun, tindakan tersebut dianggap masih aman meski penggunakan senjata militer pada negara lain, Rusia masih tenang.
Russian Today, pada Rabu (30/6/21), melaporkan kapal perang Inggris yang melanggar perairan teritorial Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa jika Moskow menenggelamkan kapal perang Inggris, Perang Dunia III tidak akan pecah.
"Bahkan jika kita menenggelamkan kapal perang itu, pecahnya Perang Dunia III sangat kecil kemungkinannya," kata Putin pada program pertukaran online "Direct Line" pada 30 Juni.
"Karena negara-negara yang terlibat dalam insiden ini tahu betul bahwa mereka tidak bisa memenangkan perang itu. Itu yang penting," imbuhnya.
Presiden Rusia juga mengomentari alasan "tindakan provokatif" Inggris.
"Mengapa mereka bertindak begitu provokatif? Apa tujuan mereka? Apakah untuk memberi tahu dunia bahwa mereka tidak menghormati pilihan rakyat Krimea untuk bergabung dengan Rusia?", kata Putin.
Pemimpin Rusia itu juga mengkritik negara-negara Barat karena "kemunafikan" mereka.
"Kami menarik pasukan kami dari daerah perbatasan yang berbatasan dengan Ukraina setelah menerima keluhan," katanya.
"Tapi bukannya bertindak positif, apa yang mereka lakukan? Mereka memindahkan tentara ke perbatasan kami," kata Putin.
Putin juga mengungkapkan dalam program pertukaran online bahwa sebuah pesawat strategis AS, yang lepas landas dari bandara di pulau Kreta, Yunani.
Mereka terbang menuju Rusia pada pagi hari sebelum kapal perang Inggris memasuki wilayah tersebut, 12 mil laut dari semenanjung Krimea.
Pekan lalu, kapal perang Inggris HMS Defender berlayar dalam jarak 12 mil laut dari Crimea dekat Cape Fiolent.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, penjaga pantai negara itu melepaskan tembakan peringatan ke kapal perang Inggris, meskipun Inggris membantah informasi ini.
Pejabat Inggris mengatakan kapal perang Inggris bergerak normal melalui perairan teritorial Ukraina, sesuai dengan hukum internasional.
Inggris menganggap semenanjung Krimea tetap berada di bawah kedaulatan Ukraina. Sementara itu, Moskow menganeksasi semenanjung itu ke Federasi Rusia setelah referendum 2014.