Inggris-Rusia Makin Memanas, Rusia Ancam Bakal Bom Kapal Angkatan Laut Inggris di Krimea Jika Berani Lakukan Hal Ini

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com -Kapal perusak Inggris mengunjungi pelabuhan Ukraina Odessa minggu ini, di mana sebuah perjanjian ditandatangani oleh Inggris untuk membantu meningkatkan kemampuan angkatan laut Ukraina.

BBC Inggris merilis rekaman dari kapal yang menunjukkan penjaga pantai Rusia memperingatkan bahwa dia akan menembak jika kapal Inggris tidak mengubah arah.

"Jika Anda tidak mengubah arah, saya akan menembak," kata suara Rusia beraksen berat dalam bahasa Inggris kepada kapal Inggris.

BBC mengatakan, tembakan dilepaskan dan sebanyak 20 pesawat tempur Rusia terbang di atas kapal Inggris.

Baca Juga: Dua Negara Besar Terancam Perang, Ini Reaksi Marah Inggris Setelah Rusia Jatuhkan Bom pada Kapal Perusaknya di Laut Hitam

Inggris mengatakan tembakan itu adalah bagian dari latihan meriam Rusia.

Rusia merilis rekaman yang difilmkan dari pembom SU-24 Rusia yang terbang dekat dengan kapal Inggris.

"Pesawat-pesawat ini tidak menimbulkan ancaman langsung bagi HMS Defender, tetapi beberapa manuver ini tidak aman atau profesional," kata Wallace dari Inggris.

Pada Kamis, Rusia memperingatkan Inggris bahwa mereka akan mengebom kapal angkatan laut Inggris di Laut Hitam jika ada tindakan provokatif lebih lanjut oleh angkatan laut Inggris di lepas pantai Krimea yang dicaplok Rusia.

Baca Juga: Rusia Semakin Mirip dengan China, Suka Usik Wilayah Orang Tapi Tak Mau Diusik Balik, Jet Tempur Rusia Mendadak Serang Kapal Perang Inggris Hanya Karena Hal Ini

Rusia memanggil duta besar Inggris di Moskow untuk memberikan teguran diplomatik resmi setelah kapal perang Inggris melanggar apa yang disebut Kremlin sebagai perairan teritorialnya, mengutip Reuters.

Padahal, Inggris dan sebagian besar dunia mengatakan perairan tersebut milik Ukraina.

Inggris mengatakan Rusia memberikan laporan yang tidak akurat tentang insiden itu.

Tidak ada tembakan peringatan yang ditembakkan dan tidak ada bom yang dijatuhkan di jalur kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan, Defender.

Di Moskow, Rusia memanggil Duta Besar Deborah Bronnert untuk menegur tindakan "berbahaya" Inggris di Laut Hitam.

Sementara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh London melakukan "kebohongan terbuka".

Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov kepada kantor berita Rusia mengatakan, "Kami meminta digunakannya akal sehat, menuntut penghormatan terhadap hukum internasional, dan jika itu tidak berhasil, kami dapat menjatuhkan bom."

Baca Juga: Lambat Laun Kekuatan KKB Papua Semakin Berkurang, TNI Terima Penyerahan Senjata Api Lagi Bersama Anggota yang Tobat Kembali ke NKRI

Mengacu pada peristiwa versi Moskow di mana sebuah pesawat Rusia membom jalur kapal perusak Inggris, Ryabkov mengatakan bahwa di masa depan bom akan dikirim tidak hanya di jalurnya, tetapi juga tepat sasaran.

Laut Hitam digunakan Rusia untuk memproyeksikan kekuatannya di Mediterania.

Selama berabad-abad, Laut Hitam menjadi titik nyala antara Rusia dan para pesaingnya seperti Turki, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.

Rusia merebut dan mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014.

Rusia menganggap daerah di sekitar pantainya sebagai perairan Rusia.

Sementara itu, negara-negara Barat menganggap Krimea sebagai bagian dari Ukraina dan menolak klaim Rusia atas laut di sekitarnya.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan kapal perang Inggris, yang melakukan perjalanan dari pelabuhan Ukraina Odessa ke pelabuhan Georgia Batumi, bertindak sesuai dengan hukum dan telah berada di perairan internasional.

Baca Juga: Baru Saja India Mulai Kegiatan Normal Setelah Krisis Covid-19 yang Parah, Para Ahli Sudah Peringatkan Gelombang Ketiga Corona yang Lebih Parah, Harus Bagaimana?

"Ini adalah perairan Ukraina dan sepenuhnya tepat untuk menggunakannya dari A ke B," kata Johnson kepada Reuters.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menuduh pilot Rusia melakukan manuver pesawat yang tidak aman 500 kaki (152 m) di atas kapal perang.

"Angkatan Laut Inggris akan selalu menegakkan hukum internasional dan tidak akan menerima campur tangan yang melanggar hukum dengan lintas damai," kata Wallace.

Menurut hukum laut internasional, lintas damai mengizinkan sebuah kapal untuk melewati perairan teritorial negara lain selama hal itu tidak mempengaruhi keamanannya.

Inggris membantah versi peristiwa Rusia, dengan Menteri Luar Negeri Dominic Raab menyebutnya sebagai peristiwa yang tidak akurat.

Artikel Terkait