Disebut bahwa banyaknya orang bepergian selama akhir bulan puasa Ramadhan menjadi penyebabnya.
Bahkan, meskipun instruksi pencegahan epidemi tambahan telah dikeluarkan sebelumnya, masyarakat Indonesia tetap bepergian.
Hal tersebut dikatakan menyebabkan sistem kesehatan Indonesia menunjukkan tanda-tanda overload.
Dilaporkan juga, kondisi rumah sakit di Jakarta yang kewalahan, di mana jenazah pasien harus menunggu di depan rumah lebih dari setengah hari sebelum petugas medis datang.
"Peristiwa itu terjadi dua hari sebelumnya, ketika polisi setempat menerima informasi tentang kematian ini tetapi tidak bisa berbuat apa-apa selain memasukkan mayat ke dalam tas putih dan meninggalkannya di rumah pasien," tulis 24hr.com.vn.
Sementra, staf medis khusus di daerah tempat kejadian yang tidak disebutkan, harus bersusah payah menangani tujuh jenazah pasien COVID-19 lainnya.
"Infeksi meningkat pesat di kota-kota besar ini. Jakarta menyumbang hampir seperempat dari kasus COVID-19 yang telah tercatat di Indonesia."
Diungkapkan, Presiden Indonesia Joko Widodo telah menetapkan target untuk memvaksinasi 7,5 juta dari 10,5 juta penduduk Jakarta vaksin COVID-19 pada akhir Agustus.