Lalu, masyarakat suku Moy mencari alternatif lain dengan menggunakan serbuk akar tuba agar mereka dapat menemukan ikan dengan mudah.
Bubuk akar tuba merupakan racung ringan yang membuat ikan menjadi pusing dan ikan dapat ditangkap dengan mudah.
Akhirnya, teknik ini menjadi tradisi di masyarakat suku Moy.
Untuk mengingatkan cara baru menangkap ikan inilah masyarakat menciptakan tarian Wutukala tadi.
Tarian Wutukala berfungsi untuk melestarikan apresiasi atas perkembangan dan inovasi untuk mencari ikan karena nelayan merupakan profesi utama suku Moy.
Mereka telah mencari ikan sejak zaman dahulu dan inovasi ini menggantikan teknik memancing dengan menggunakan tombak.
Tarian Wutukala juga dianggap sebagai rasa syukur atas karunia Tuhan yang melimpah.
Orang suku Moy mendapatkan berkah luar biasa dari inovasi tersebut.
Bisa dibilang bahwa ini merupakan peristiwa yang unik, karena suku Moy dapat berinovasi tanpa bantuan teknologi modern, dan juga tidak membahayakan ekosistem laut.