Di bawah ketentuan perjanjian, yang kemudian dibatalkan oleh pemerintah PA, negara Yahudi itu akan memberi Palestina lebih dari satu juta vaksin Pfizer yang akan segera kedaluwarsa.
Sebagai imbalannya, Israel akan menerima jumlah vaksin yang sama dari pengiriman yang dibeli oleh PA dan dijadwalkan tiba akhir tahun ini.
“Otoritas Palestina bukanlah pihak yang aktif di Jalur Gaza sampai ia memainkan peran ini,” bantah Abu Marzouk.
Dia memperingatkan bahwa persaingan antara Hamas dan PA yang didominasi Fatah akan berdampak negatif pada upaya membangun kembali Jalur Gaza.
“Kami tidak akan tinggal diam menghadapi terganggunya proses rekonstruksi,” tambah Abu Marzouk. "Keadaan frustrasi dapat menyebabkan ledakan situasi lagi."
Hamas, katanya, menyambut siapa saja yang ingin berkontribusi pada rekonstruksi “dengan saudara-saudara kita di Mesir, Qatar, Kuwait dan lainnya, atau Perserikatan Bangsa-Bangsa dan melalui perwakilannya di Gaza, karena bertanggung jawab atas 75% populasi sebagai pengungsi.”