Misalnya, jika Beijing memutuskan untuk menyerang Taiwan, kapal selam kelas Virginia dapat mematahkan blokade di pulau apa pun.
Mengganggu pendaratan, dan menghancurkan target darat yang penting, rudal jelajah, dan mengumpulkan informasi intelijen terperinci tentang manuver China.
Dan tidak seperti sistem tempur Amerika lainnya, kapal selam Virginia mampu melakukan ini pada dini hari konflik tanpa terdeteksi atau dilacak oleh China.
Setidaknya, itulah yang diharapkan Angkatan Laut AS.
Tetapi China juga memiliki harapan dalam hal siapa yang akan menang dalam konflik di masa depan.
Harapan itu harus dimulai dengan mencari cara untuk mengalahkan kapal selam serang Amerika yang beroperasi di dekat pantainya, laut yang panjangnya hampir 14.500 km.
Artinya, perairan dekat China, Laut China Selatan, dan Laut China Timur, bisa menjadi arena operasi perang antikapal selam paling intensif di dunia.