Rumah Sakit di Jabodetabek Kolaps! Tempat Tidur Kosong, ICU Penuh, Ratusan Pasien Covid-19 Terlantar, Dokter: Pasien Harus Rela Berdiri

Mentari DP

Penulis

Rumah sakit di Jabodetabek kolaps.

Intisari-Online.com - Lonjakan kasus Covid-19 membuat rumah sakit di Jabodetabek kolaps.

Tak hanya rumah sakit, fasilitas kesehatan (faskes) juga tidak lagi mampumenampung pasien yang terus berjatuhan.

Diketahui, kasus virus corona di Indonesia hampir menembus 2 juta kasus dengan DKI Jakarta paling tinggi.

Baca Juga: Demi Berantas Covid-19, Indonesia Kembali Berutang Rp13 Triliun dari Bank Dunia, Rupanya Inilah Jumlah Bunga yang Harus Dibayar Pemerintah dalam Setahun, Sudah Tembus Ratusan Triliun

Dilansir dari kompas.com pada Selasa (22/6/2021),tempat tidur isolasi dan ICU bagi pasien Covid-19 sudah penuh.

Akibatnya pemerintah masing-masing daerah terpaksa mencari cara lain agar pasien Covid-19 tetap bisa tertangani dengan baik.

Akan tetapi, sampai berita ini diturunkan, banyak pasien yang antrean di Instalasi Gawat Darurat (IGD) makin panjang dan harusantre untuk bisa masuk ke rumah sakit.

Ada beberapa masalah yang membuat rumah sakit di Jabodetabek kolaps.

Pertama, tempat tidur ataubed occupancy rate (BOR) khusus pasien Covid-19 penuh.

Baca Juga: Kondisi Terburuk di Indonesia Sudah Dimulai, Rumah Sakit Penuh, Sedangkan Jumlah Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Gedung Sekolah Terpaksa Diubah Jadi Tempat Isolasi

"BORtempat tidur isolasi sudah mencapai angka 90 persen."

"Sedangkan untuk tempat tidur ICU mencapai 81 persen," ungkap Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti pada Senin (21/6/2021).

Namun jauh sebelum itu, ternyata kapasitastempat tidur sudah jauh meningkat dibanding dua minggu lalu.

Pada 6 Juni 2021, tempat tidur isolasi di Jakarta berjumlah 6.577, dan sekarang tersedia 9.000 lebih.

Kedua, pasien terlantar.

Dilaporkanantrean di Instalasi Gawat Darurat (IGD) makin panjang. Alhasil beberapa pasien terlantar.

Hal itu disampaikan dokter spesialis paru yang bertugas di RSUD Pasar Rebo dan RS Harapan Bunda Jakarta Timur, Eva Sri Diana.

Karena rumah sakit penuh, tempat tidur penuh, maka sebagian pasien Covid-19 tidak tertangani dengan baik.

Mereka harus rela berdiri ataududuk di kursi roda sembari menunggu giliran untuk mendapatkan perawatan.

Padahal sebagian besar pasien yang datang umumnya memiliki hasil positif dan gejala berat.

”Pasien tidak semua terlayani karena tempat tidur dan tenaga kesehatan terbatas,” tuturnya Eva.

Baca Juga: Lonceng Bahaya Berdering Bagi yang Belum Divaksin Covid-19, Ahli Sebut Varian Delta Masuk Periode Paling Mematikan

Kondisi serupa juga terjadi di Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi.

Bahkanbed occupancy rate tempat tidur ICU di Tangerang sudah mencapai 100 persen.

Di Bogor, BOR tempat tidur isolasi 77,6 persen dan ICU 83 persen. Lalu Depok BOR tempat tidur isolasi 86,3 persen dan ICU 93,36 persen.

Sementara di Tangerang Selatan, BOR tempat tidur isolasi 76 persen dan ICU 92 persen.

Terakhir di Bekasi, BOR tempat tidur isolasi 86 persen dan ICU 66,8 persen.

Baca Juga: Menggila di India dan Sudah Masuk 80 Negara Termasuk Indonesia, Ternyata Virus Corona Varian Delta Menyerang Orang-orang dengan Status Ini, Hati-hati!

Artikel Terkait