Find Us On Social Media :

Hari Kebangkitan Nasional: Sebelum Nasionalisme Persatuan Indonesia Muncul, yang Ada Hanya Nasionalisme Kedaerahan

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 20 Juni 2021 | 07:00 WIB

Organisasi Boedi Oetomo Pelopor Kebangkitan Nasional

Kemudian pada 1924, Soetomo juga mendirikan Indosische Studieclub di Surabaya untuk memberdayakan masyarakat bumiputera agar memiliki kesadaran pengetahuan politik, masalah nasional, dan sosial, dan memupuk kebangsaan sendiri.

Selain jadi tempat berkumpulnya pergerakan yang dilakukan bumiputera, Surabaya juga menjadi tempat lahirnya nasionalisme Indonesia dari kalangan Tionghoa.

Hal ini dibuktikan dengan kemunculan Partai Tionghoa Indonesia (PTI) pada 1932 oleh Liem Koen Hian dan Kwee Thiam Tjing.

Sejarawan Leo Suryadinata dalam Peranakan Chinese Politics in Java 1917–1942, menulis, bahwa partai ini terbentuk dari perselisihan sesama Tionghoa yang mendukung kolonial Belanda, atau mendukung nasionalisme Tiongkok.

Baca Juga: Mengenal 5 Tokoh Kebangkitan Nasional, Dari Dr. Sutomo hingga Douwes Dekker

PTI sendiri berhasil mengubah surat kabar Sin Jit Po menjadi Sin Tit Po.

Media ini dahulunya menggemborkan semangat anti kolonialisme yang cenderung mendukung identitas Tionghoa untuk nasionalisme Tiongkok.

Perubahannya membuat agendanya mendukung semangat PTI untuk nasionalisme Indonesia.

Kebangkitan Nasional

Meski begitu, peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei diambil dari tanggal lahirnya organisasi Budi Utomo.

Berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 oleh Dr Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) menandai kebangkitan nasional Indonesia.

Baca Juga: Jadi Tonggak Kebangkitan Nasional, Boedi Oetomo Merupakan Kecambah Semangat Nasional yang Didirikan pada 20 Mei 1908

Dr Sutomo beserta para pelajar STOVIA mendirikan perhimpunan Budi Utomo untuk mengejar ketertinggalan bangsa dari bangsa-bangsa lain.

Tokoh Kebangkitan Nasional yang terkenal disebut Tiga Serangkai yaitu Douwes Dekker, dr Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantoro (Suwardi Suryoningrat).

Sekarang Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei.

(*)