Terlepas dari itu, dalam sejarah indonesia, taktik perang gerilya pernah dijalankan pada masa mempertahankan kemerdekaan setelah Proklamasi, 17 Agustus 1945.
Perang gerilya adalah perang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, berpindah-pindah dan penuh kecepatan.
Gerilya merupakan salah satu strategi perang dalam perjuangan para pejuang dalam rangka merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perang gerilnya dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Perang gerilya terjadi di Yogyakarta saat Agresi Militer Belanda II pada 1948.
Taktik Perang
Selama gerilya Jenderal Soedirman dan pasukan berjalan untuk berpindah-pindah tempat.
Mereka berjalan cukup jauh dengan menyeberangi sungai, gunung, lembah, dan hutan.