Find Us On Social Media :

Habis-habisan Bombardir Darwin, Tujuan Jepang Sebenarnya Bukan untuk Hancurkan Australia, Tapi untuk Invasi Timor Leste dengan Maksud Ini

By Tatik Ariyani, Kamis, 17 Juni 2021 | 07:30 WIB

USS Peary terbakar setelah pengeboman pada 19 Februari 1942

Intisari-Online.com - Tanggal 19 Februari 1942 tepat sebelum jam 10 pagi, gelombang pertama 240 pesawat Jepang mulai mengebom dan menembaki Darwin, Australia.

12 jam kemudian, konvoi 13 kapal musuh yang membawa 6000 tentara mendekati pulau Timor.

Alih-alih menjadi serangan terhadap Australia dan awal invasi, pengeboman Darwin adalah bagian dari rencana tersinkronisasi yang secara khusus ditujukan untuk melumpuhkan kekuatan laut dan udara Sekutu yang berbasis di Darwin menjelang invasi Jepang ke Timor (Timor Leste), seperti melansir The Australian (17 Februari 2012).

Komando tinggi Jepang percaya pasukan ini dapat digunakan dalam serangan balik terhadap pasukan mereka di Timor, 700km barat laut Darwin.

Baca Juga: Orang Timor Leste yang Ramah Sangat Bangga akan Kemerdekaan Mereka, Jangan Sekali-kali Menolak Jika Ditawari Makanan atau Minuman, Tapi Tunggu Ini Dulu!

Itulah sebabnya mereka melancarkan serangan dalam skala besar.

Orang Jepang tahu bahwa kapal perusak, USS Peary, berlabuh di Darwin.

Mereka secara keliru percaya bahwa sejumlah besar pesawat pembom B-17 dan B-24 dari Angkatan Udara AS juga ditempatkan di sana.

Pesawat-pesawat Jepang menenggelamkan Peary bersama tujuh kapal angkatan laut dan kapal dagang lainnya, tetapi mereka gagal menemukan pesawat pembom.

Baca Juga: Walau Dikenang Karena Kebrutalannya Saat Melakukan Invasi ke Timor Leste, Ternyata Hanya Indonesia yang Justru Berjasa Berikah Hal Ini Secara Nyata di Timor Leste