Intisari-Online.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu semakin diserukan untuk lengser.
Sebelumnya dia gagal membentuk pemerintahan koalisi yang layak dan terpaksa mengadakan pemilihan keempat dalam waktu kurang dari dua tahun, yang diadakan pada bulan Maret.
Masalah lain muncul ketika partai sayap kanan tidak ingin dia tetap di posisinya.
Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan memperlihatkan perpecahan dalam struktur negara pendudukan itu.
Padahal Benjamin Netanyahu dikenal dalam dalam sejarah sebagai pemimpin Israel yang paling menonjol.
Bahkan mungkin lebih dari pendiri proyek Zionis seperti David Ben Gurion.
Dilansir dari middleeastmonitor.com pada Selasa (8/6/2021), strateginya sederhana dan didasarkan pada visi Zionis Israel di seluruh Palestina dan sebagian besar negara-negara Arab di sekitarnya.
Pencaplokan Tepi Barat, termasuk Lembah Yordan, masih menjadi agendanya, sesuatu yang tidak dapat dicapai Ben Gurion.