Lewat ‘Sound of Borobudur: Music over Nations’, Ayo Kembalikan Candi Borobudur Sebagai Lumbung Pengetahuan dan Budaya

Mentari DP

Penulis

Konferensi Internasional “Sound of Borobudur: Music over Nations”.

Intisari-Online.com -Siapa yang tidak mengenal Candi Borobudur?

Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang berada di Indonesia.

Lebih dari itu, situs ini merupakan bukti pencapaian peradaban nenek moyang kita 13 abad silam.

Dengan arsitektur yang megah, ada banyak sekali pengetahuan dan budaya yang bisa kita terus manfaatkan.

Oleh karenanya, guna menghidupkan kembali kekayaan salah satu budaya terbesar di Indonesia ini, maka hadir peluncuran Konferensi Internasional “Sound of Borobudur: Music over Nations” yang digelar secara virtual.

Dilaksanakan pada Senin (7/6/2021), konferensi internasional itu bertujuan memfokuskan bahwa Candi Borobudur bukan hanya sekedar tempat wisata atau tempat selfie.

Namun lebih dari itu.

“Candi Borobudur adalah lumbung pengetahuan dan budaya,” kata Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Melani Budianta kepada Intisari Online.

“Ada begitu banyak pengetahuan yang bisa digali dari relief-reliefnya.”

Dan tentu ada banyak cara untuk mempelajari Candi Borobudur lebih dalam. Salah satunya lewat musik.

Perlu Anda tahu, pada relief Candi Borobudur, terpahat lebih dari 200 alat musik yang terdapat pada 44 panel.

Oleh karenanya, Yayasan Padma Sada Svargantara menginisiasi Sound of Borobudur Movement siap meneliti, mengeksplorasi, dan menghadirkan kembali alat-alat musik tersebut.

Nantinya semua itu akan tergambar dalam bentuk orkestrasi.

Selain alat-alat musik Indonesia, juga ada beberapa alat musik asing.

Maka dengan latar belakang itu semua, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI bekerja sama dengan Yayasan Padma Sada Svargantara dan Kompas Group sebagai media partner akan menyelenggarakan Konferensi Internasional Sound of Borobudur dengan tema “Music Over Nations: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik”.

“Musik punya kekuatan untuk menggaungkan nilai-nilai kepada dunia sebagai salah satu diplomasi budaya kita,” tutur Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Baparekraf Rizki Handayani Mustafa.

Diketahui, Konferensi internasional Borobudur merupakan satu dari rangkaian kegiatan konferensi internasional lima destinasi super prioritas yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sepanjang Juni–November 2021.

Kegiatan semacam ini akan diadakan pula di empat destinasi super prioritas yang lain, yaitu Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Artikel Terkait