Sisa-sisa Sinagoga Yahudi di Lithuania ini Dipulihkan Setelah Dihancurkan oleh Nazi pada Masa Perang Dunia 2

K. Tatik Wardayati

Penulis

Reruntuhan sinagoge Yahudi di Lithuania yang ditemukan arkeolog.

Intisari-Online.com – Sisa-sisa sinagoga Yahudi di Lithuania ini dipulihkan setelah dihancurkan oleh Nazi pada masa Perang Dunia 2.

Para arkeolog telah menemukan tiga bagian dari sisa-sisa sinagoga Yahudi yang dihancurkan oleh Nazi di Lithuania.

Penggalian yang dilakukan pada tahun 2018 menemukan platform doa pusat, atau bimah.

Proyek tiga tahun berlangsung di lokasi “Sinagog Agung Vilna”.

Baca Juga: Konflik Israel-Palestina di Tepi Barat, Orang Yahudi Ternyata 'Baru' Berbondong-bondong Mendiami Wilayah dan Dipelopori oleh Seorang Rabi Zionis

Nama tersebut berasal dari nama lama ibu kota Lithuania, yaitu Vilnius.

John Seligman dari Israel Antiquities Authority memimpin tim arkeolog dari seluruh dunia dalam penggalian.

Dia menyebut penghancuran sinagoga sebagai kerugian yang luar biasa karena telah melayani komunitas Yahudi dari tahun 1600-an hingga kehancurannya pada tahun 1940-an.

Dari tahun 1941 hingga 1944, selama pendudukan Nazi di Lithuania, sinagoge itu dibakar.

Baca Juga: Ketika Kanada, Amerika Serikat, dan Kuba Menolak Pengungsi Yahudi Sebelum Perang Dunia II Hanya Karena Kefanatikan Mematikan Ini

Nazi juga membunuh puluhan ribu orang Yahudi yang tinggal di Vilnius.

Ketika perang berakhir, Lithuania menjadi bagian dari Uni Soviet.

Reruntuhan sinagoge diratakan dan dibangun kembali.

Pertama, taman kanak-kanak dibangun di lokasi, dan kemudian, sebuah sekolah dasar juga dibangun di kemudian hari.

Selama beberapa tahun terakhir, para arkeolog telah menganalisis situs tersebut menggunakan radar penembus tanah dengan harapan menemukan dan mempelajari lokasi keagamaan yang terkenal itu.

Bima adalah platform yang ditinggikan di tengah bangunan berbentuk persegi di mana bagian-bagian dari kitab suci Yahudi, Taurat, dibacakan dengan lantang.

Terbuat dari batu bata hijau dan coklat dengan gaya yang dikenal sebagai "Tuscan Baroque."

Gaya itu populer selama 1630-an ketika Sinagog Agung dibangun.

Raja Lithuania pertama kali memberi izin kepada orang Yahudi untuk tinggal di negara itu pada abad ke-14.

Baca Juga: Rencana Rahasia Israel untuk Memenangkan Perang Masa Depan Terkuak, Negara Yahudi Ini 'Tidak Level' Lakukan Perang Parit Layaknya Tahun 1914

Situs yang digali oleh para arkeolog telah digunakan sebagai rumah doa oleh orang-orang Yahudi sejak tahun 1440-an.

Bangunan asli di kota itu terbuat dari kayu.

Pada tahun 1600-an, Vilnius mendatangkan arsitek dari Italia dan Jerman untuk membangun kembali kota menggunakan batu bata.

Pada abad ke-17, begitu banyak orang Yahudi datang ke Vilnius sehingga dikenal sebagai “Yerusalem dari Utara.”

Pada tahun 1748, sinagoga rusak dalam kebakaran tetapi dibangun kembali oleh para dermawan.

Ada aturan yang berlaku, ketika sinagoga dibangun, maka ada larangan bangunan apa pun dibuat lebih tinggi dari gereja-gereja Kristen di kota.

Menanggapi hukum tersebut, maka sinagoge dibuat dengan lantai pertama di bawah tanah untuk menambah ruang tanpa melanggar hukum.

Bagian bawah tanah sinagoga inilah yang digali oleh para arkeolog.

Hukum Kristen secara tidak seangat melindungi bagian dari bangunan Yahudi.

Baca Juga: Walau Orang Yahudi, Pantas Albert Einstein Ogah Jadi Presiden Israel, Justru Malah Tulis Surat yang Isinya Membuat Israel Sakit Hati

Ketika Nazi menginvasi Lithuania, mereka memaksa orang-orang Yahudi untuk tinggal di ghetto.

Secara berkala, regu kematian akan mengumpulkan orang-orang Yahudi dan menembak mereka di sebelah kuburan massal.

Pada tahun 1944, hingga 70.000 orang Yahudi telah dibunuh di dekat Vilnius dan puluhan ribu lainnya tewas dalam kondisi yang mengenaskan di ghetto itu sendiri dan kamp kerja Nazi.

Dana Niat Baik Lithuania membayar tiga tahun terakhir penggalian.

Dana ini merupakan kompensasi dari Pemerintah Lituania kepada orang-orang Yahudi atas harta benda yang disita selama perang.

Sebuah Memorial Yahudi akan didirikan di situs Sinagog Agung dengan menggunakan artefak keagamaan yang ditemukan, termasuk bimah.

Baca Juga: Bahasa Ibrani, Salah Satu Bahasa Israel, Kuno dan Unik, Ini 11 Hal yang Perlu Anda Ketahui, Termasuk Penulisannya yang Mirip Bahasa Arab

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait