Inilah Negara-negara yang Pertama Mengakui Kemerdekaan Indonesia adalah Tidak Hanya Mesir dan Liga Arab, Tetapi Juga Negara Tetangga Ini

K. Tatik Wardayati

Penulis

Pengibaran Merah Putih 17 Agustus 1945. (Ilustrasi) Termasuk Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, India dengan Cepat Berikan Dukungannya Tak Lepas dari Kecerdikan Sosok Ini

Intisari-Online.com – Inilah negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia adalah tidak hanya Mesir, tetapi juga Liga Arab dan negara ini.

Pada 17 Agustus 1945, Indonesia dinyatakan merdeka setelah Presiden Soekarno mengumandangkan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Tidak hanya itu, setelah memproklamasikan kemerdekaannya, ada beberapa syarat lain yang harus dipenuhi oleh suatu negara agar diakui kemerdekaannya.

Indonesia masih membutuhkan dukungan dan pengakuan dari negara-negara lain.

Baca Juga: Inilah Negara yang Pertama Kali Mengakui Kemerdekaan Indonesia Bahkan Sebelum Deklarasi

Inilah tiga negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia adalah:

- Mesir

- India

- Australia

Baca Juga: Inilah Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Diplomasi Mahasiswa di Luar Negeri

Mesir

Sewaktu Muhammad Abdul Mu’im selaku Konsul Jenderal Mesir datang ke Yogyakarta pada 13 – 16 Maret 1947, inilah saatnya Mesir memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Kedatangannya ke Indonesia bertujuan untuk menyampaikan pesan dari Liga Arab yang mendukung kemerdekaan Indonesia.

Liga Arab merupakan organisasi yang terdiri dari negara-negara Arab.

Dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia, peran Mesir ini sangat besar.

Mesir menjadi negara yang sering mengeluarkan anjuran agar negara-negara anggota Liga Arab mengakui kemerdekaan Indonesia.

Untuk mendukung kemerdekaan Indonesia itu, Mesir berhasil meyakinkan Suriah, Qatar, Irak, dan Arab Saudi.

Kamil Abdurahim Bey, Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri, menyampaikan dukungannya kepada Indonesia secara de facto pada 22 Maret 1946.

Lalu, pada 10 Juni 1947, terjadi penandatanganan persahabatan antara Indonesia dengan Mesir.

Baca Juga: Termasuk Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, India dengan Cepat Berikan Dukungannya Tak Lepas dari Kecerdikan Sosok Ini

Maka, negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir.

Mengapa Liga Arab memberikan dukungan kepada Indonesia, ini lebih karena didasari pada ikatan keagamaan, persaudaraan, dan kekeluargaan.

India

Indonesia melakukan diplomasi beras dengan India, pada tahun 1946.

Sebesar 500.000 ton beras bantuan dikirim oleh Indonesia kepada India yang waktu itu mengalami krisis pangan akibat penjajahan Inggris.

Diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia itulah yang membuat India terus gencar menyuarakan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

India juga memprakarsai diadakannya Konferensi Inter-Asia atau Konferensi New Delhi pada 20 – 25 Januari 1949.

Pandit Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India ketika itu, yang memprakarsai konferensi tersebut.

Baca Juga: Sulit Dipercaya, Namun Inilah yang Terjadi Jika Indonesia Tidak Pernah Merdeka dan Wilayah NKRI Masih Dikuasai Belanda, Ternyata Belanda Diprediksi Menjadi Negara Terkuat Eropa Karena Hal Ini

Inilah yang menjadi latar belakang mengapa India mendukung kemerdekaan Indonesia:

- Memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang terjajah oleh imperialisme dan kolonialisme bangsa Barat

- Kedekatan sejarah juga dimiliki oleh India dan Indonesia, yang dimulai sejak abad ke-5 Masehi.

- Keakraban pemimpin India dan Indonesia.

- Diplomasi beras yang dilakukan oleh Sutan Sjahrir pada 1946.

Australia

Australia adalah sebuah negara yang berbatasan laut dengan Indonesia.

Inilah yang membuat Australia ikut terlibat dalam menyuarakan dukungan kemerdekaan Indonesia.

Bentuk dukungan Australia terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia melalui Black Armada.

Baca Juga: Bukannya Menolak, Rupanya Inilah Alasan Bung Hatta Sempat 'Tidak' Memasukkan Papua ke Dalam Wilayah Indonesia Pada Awal Kemerdekaan Indonesia

Pada 24 September 1945 itulah terjadi Black Armada.

Terjadinya boikot besar terhadap kapal-kapal milik Belanda di Pelabuhan Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Fremantle.

Kapal-kapal tersebut membawa persenjataan milik Belanda menuju Indonesia.

Peristiwa Black Armada itu membuat 400 armada kapal milik Belanda yang berlabuh di Australia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia.

Para pekerja di Pelabuhan Sydney juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor diplomatik Belanda.

Mereka memasang spanduk bertuliskan "hands off Indonesia".

Inilah peran Australia terhadap kemerdekaan Indonesia:

- Memfasilitasi kembalinya 1400 tawanan perang Belanda asal Indonesia kembali ke tanah air.

- Duduk dalam Komite PBB untuk mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera diakui.

Baca Juga: Terjadi Pembantaian di Daerah Selama Konflik Indonesia-Belanda, Sosok yang Dijuluki oleh Belanda 'Begundal dari Karawang' Ini Jadi Target Utama dalam Pembantaian Rawagede

- Menjadi wakil Indonesia dalam Komisi Tiga Negara sebagai mediator terlaksananya Perjanjian Renville.

- Partai Buruh Australia melakukan berbagai cara untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Tidak hanya ketiga negara yang telah disebutkan di atas, PBB juga memberikan dukungan pada kemerdekaan Indonesia.

PBB adalah organisasi internasional yang bersifat global dan dibentuk setelah berakhirnya Perang Dunia II, yaitu pada 24 Oktober 1945.

Pelopor dari berdirinya PBB adalah Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, dan Republik Rakyat Tiongkok.

PBB memberikan dukungan terhadap Indonesia antara lain:

- Pada 1 Agustus 1947, PBB meminta kedua belah pihak melakukan gencatan senjata dan menyelesaikan perundingan.

- Pada 4 Agustus 1947, PBB memberlakukan pemberhentian permusuhan oleh Komisi Konsuler.

Baca Juga: Negara Arab Dibuka oleh Mesir, Ternyata Vatikan Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia di Antara Negara-negara Eropa

Setelah Agresi Militer I, PBB membentuk Komisi Jasa Baik atau Komisi Tiga Negara (KTN) demi terlaksananya Perjanjian Renville.

Setelah Agresi Militer II, PBB membentuk UNCI (United Nations Commission for Indonesia) untuk menggantikan KTN yang dianggap gagal, demi terlaksananya Perundingan Roem-Royen.

Pemerintah RI mengurus Lambertus Nicodemus Palar sebagai wakil tetap RI pertama di PBB.

Ia memiliki peran besar dalam upaya mendapat pengakuan internasional kemerdekaan Indonesia.

Pada 28 September 1950, Indonesia menjadi anggota PBB yang ke-60. (Verelladevanka Adryamarthanino)

Baca Juga: Konflik Indonesia-Belanda selama 4 Tahun Dimulai Ketika Belanda Ingin Kembali Berkuasa di Indonesia, Tak Tinggal Diam, Ini Sederet Perlawanan di Berbagai Daerah!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait