Find Us On Social Media :

Pantas Saja Indonesia Sulit Gunakan Kekuatan Penuh untuk Berantas KKB Papua, Ternyata Inilah Risiko Jika Indonesia Gempur KKB dengan Militer Penuh

By Tatik Ariyani, Kamis, 3 Juni 2021 | 17:55 WIB

Ilustrasi KKB Papua

Intisari-Online.com - Sekitar April lalu, Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) menurunkan kekuatan penuh untuk melakukan tindakan tegas terukur terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Hal tersebut ia ungkapkan untuk menanggapi gugurnya Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Mayjen Anumerta TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha yang tertembak KKB, Minggu (25/4/2021).

Menurutnya, tidak boleh ada lagi toleransi terhadap KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa.

"Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak ragu dan segera turunkan kekuatan penuh menumpas KKB di Papua yang kembali merenggut nyawa," kata Bambang dalam keterangannya, Senin (26/4/2021).

Baca Juga: Tak Heran KKB Punya Senjata Militer AS hingga Senapan Canggih Dari Austria, Ternyata Begini Cara KKB Mendapat Senjata Selundupan Dari Luar Negeri

"Tumpas habis dulu. Urusan HAM kita bicarakan kemudian. Kalau perlu turunkan kekuatan 4 Matra terbaik yang kita miliki selain Brimob Polri. Gultor Kopassus, Raiders, Bravo dan Denjaka. Kasih waktu satu bulan untuk menumpas mereka," sambungnya, seperti mengutip Kompas.com.

Bambang melanjutkan, tindakan KKB di Kabupaten Puncak Papua dalam beberapa waktu terakhir sudah sangat meresahkan.

Meski demikian, hingga saat ini Indonesia belum menggunakan kekuatan penuh untuk menumpas KKB Papua.

Rupanya, menggunakan kekuatan penuh dalam memberantas KKB Papua pun memiliki risiko yang besar.

Baca Juga: 'Sampean Disuruh Ambil Popok Kok Malah Ke Irian', Kisah Seorang Prajurit yang Tiba-tiba Dikirim ke Belantara Papua saat Sedang Dimintai Tolong Istrinya, Kok Bisa?