Ia juga akan mencari gas mulia, seperti helium, neon, argon, dan kripton, di atmosfernya.
Sementara VERITAS (Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography, and Spectroscopy) akan memetakan permukaan Venus dan melihat sejarah geologinya dalam upaya untuk mengetahui mengapa ia berkembang jauh berbeda dari Bumi.
Ini akan menggunakan radar aperture sintetis dan 'memetakan ketinggian permukaan di hampir seluruh planet untuk membuat rekonstruksi 3D topografi.
Tujuannya untuk melihat apakah lempeng tektonik dan aktivitas vulkanik masih terjadi di planet ini, tambah NASA.
Venus merupakan planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius.
Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi.
Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi.
Venus juga kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip.
Dari lokasinya, Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi.
Namun tentu saja planet ini berbeda dengan Bumi.
Di mana Venus memiliki atmosfer terpadat yang terdiri dari 96% karbon dioksida.
Bahkan tekanan atmosfer permukaan Venus 92 kali lebih besar daripada Bumi.