"Intelijen AS tidak dapat memiliki kapasitas yang lebih tinggi dari WHO," tulis Global.
Surat kabar China itu mengkritik AS karena "menempatkan tekanan politik di sisi ilmiah".
Global Times menyebutkan bahwa Central Intelligence Agency (CIA) AS dan badan intelijen AS lainnya telah membuat bukti palsu.
Termasuk kesimpulan bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal (WMD) untuk mendeteksi perang pada tahun 2003.
Surat kabar China itu mengingat kisah Menteri Luar Negeri AS saat itu Colin Powell memegang sebotol bubuk putih di PBB, untuk menekankan ancaman Irak memiliki senjata biologis.
"Peristiwa itu memberi kesan mendalam pada opini dunia," tulis media China tersebut.