Tetapi, karena dia tidak dipercaya oleh orang Romawi dan dibenci oleh para pemberontak, pembicaraan itu tidak berlanjut ke mana-mana.
Orang Romawi mengepung kota dengan tembok untuk menghentikan pasokan ke kota dan dengan demikian membuat orang Yahudi kelaparan.
Pada bulan Agustus 70 M, Romawi telah melanggar pertahanan terakhir dan membantai sebagian besar penduduk yang tersisa.
Mereka juga menghancurkan Kuil Kedua.
Tembok ratapan adalah satu-satunya yang masih disisakan.
Ini merupakan tempat yang dianggap suci oleh orang Yahudi.
Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter.
Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan.
Dinding ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah (mechitza) untuk memisahkan laki-laki dan perempuan.
Orang Yahudi Ortodoks percaya bahwa mereka tidak boleh berdoa bersama-sama dengan kaum perempuan.
(*)