Find Us On Social Media :

Ada Pertumpahan Darah, Begini Detik-detik Menjelang Hari Kemerdekaan Timor Leste

By Mentari DP, Senin, 17 Mei 2021 | 13:30 WIB

Hari kemerdekaan Timor Teste.

Pertempuran pecah, ada percobaan kudeta oleh UDT, dan kemudian Fretilin secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan pada 28 November 1975.

Bagaimana reaksi Indonesia?

Pasukan Indonesia diam-diam telah memulai serangan di seberang perbatasan dari Timor Barat Indonesia (di sisi lain pulau) pada bulan Oktober 1975, di mana lima jurnalis Australia tewas di kota Balibo.

Ini karena Indonesia takut akan negara komunis yang lokasinya benar-benar dekat dengan mereka. 

Di sisi lain, hari kemerdekaan Timor Leste begitu mengguncang seluruh nusantara.

Pada akhirnya, Indonesia meluncurkan invasi skala penuh ke Timor pada bulan Desember 1975.

Warga Timor Leste berontak. Karena sejak awal mereka tidak merasa menjadi bagian dari Indonesia.

Di mana mayoritas orang Timor Lorosa'e adalah penganut Katolik yang taat dan berbicara dalam bahasa mereka sendiri (bahasa Tetun).

Apa yang terjadi setelah invasi?

Pasukan Indonesia brutal. Sebanyak 200.000 orang diperkirakan tewas dalam pertempuran, pembantaian, dan kelaparan paksa.

Fretilin dan sayap bersenjatanya, Falintil, mundur ke pedalaman pulau bersama puluhan ribu penduduk sipil.

Diperkirakan 100.000 orang tewas dalam beberapa tahun pertama, karena perlawanan bersenjata sebagian besar telah dihancurkan dan Indonesia menahan warga sipil di kamp-kamp penahanan di mana banyak yang meninggal dalam kelaparan.

Baca Juga: Bombardir Jalur Gaza hingga Puluhan Wanita dan Anak-anak Tewas, Anak Buah Joe Biden Mendadak Datang ke Israel, Benarkah Amerika Membantu Israel Menyerang Palestina?