Parah! Masalah Covid-19 Saja Belum Kelar, di India Malah Digegerkan Penemuan Puluhan Mayat-Mayat Dibuang di Sungai Gangga, Diduga Mayat Pasien Covid-19 yang Belum Dikremasi

Afif Khoirul M

Penulis

Mayat-mayat ditemukan di sungai gangga.

Intisari-online.com - Saat ini India dipusingkan dengan masalah lonjakan kasus Covid-19 yang terus naik beberapa waktu ini.

Di saat yang sama masalah Covid-19, juga menyebabkan masalah baru di mana mayat-mayat pasien Covid-19 yang membludak membuat negara kesulitan untuk memakamkannya.

Masalah ini bertambah buruk, ketika mayat-mayat manusia mendadak ditemukan di Sungai Gangga.

Menurut 24h.com.vn, pada Kamis (13/5/21), ketakutan muncul setelah puluhan mayat baru ditemukan mengambang di Sungai Gangga, India.

Baca Juga: Jualan Isu Islamphobia Demi Menangi Pemilu, PM India Kini Hanya Bisa Melongo Kala 'Kelompok' yang Dibelanya Terus Lakukan Ritual Tak Masuk Akal yang Justru Picu Penyebaran Covid-19

Semua mayat yang ditemukan dalam keadaan membusuk parah, sehingga tidak bisa diperiksa oleh dokter.

Penduduk lokal yang memancing di Sungai Gangga, di kota Buxar, negara bagian Bihar telah menemukan setidaknya 12 mayat manusia, mengambang dari hulu negara bagian Uttar Pradesh.

Hakim kota Buxar Aman Samir mengatakan setidaknya sudah 71 mayat ditemukan dalam waktu 24 jam terakhir, di sekitar desa Chausa.

Sehari lalu ada sekitar 30 jenazah mengambang di kawasan tersebut.

Baca Juga: Jualan Isu Islamphobia Demi Menangi Pemilu, PM India Kini Hanya Bisa Melongo Kala 'Kelompok' yang Dibelanya Terus Lakukan Ritual Tak Masuk Akal yang Justru Picu Penyebaran Covid-19

Aman Samir mengusulkan untuk melakukan otopsi namun, jika mayatnya sebanyak ini hampir mustahil untuk mengotopsi semuanya.

"Para dokter mengatakan tidak mungkin melakukan otopsi karena mayat-mayat ini dalam keadaaan membusuk parah, dan tampak melayang selama 5-6 hari di sungai," kata Samir.

Beberapa pejabat lokal mengatakan mereka melihat mayat terbungkus kafan.

Kemudian, sekitar 40 km ke hulu dari desa Chausa, otoritas India menemukan 12 mayat lagi di daerah Bara dan Gahmar di negara bagian Uttar Pradesh.

"Kami mengirim orang ke bawah untuk mengumpulkan informasi dan membuka penyelidikan. Kami sedang mencari untuk melihat dari mana jenazah itu berasal," kata seorang pejabat distrik Ghazipur di negara bagian Uttar Pradesh.

Serangkaian mayat yang terdampar di Sungai Gangga dalam beberapa hari terakhir telah membuat penduduk di negara bagian Bihar dan Uttar Pradesh sangat khawatir.

Mereka khawatir mayat yang sakit telah meninggal karena Covid-19 tetapi tidak dapat menemukan tempat kremasi.

Baca Juga: Setengah Mati Menyembah Konsep Negara Zionis, Inilah Warga India yang Dukung Aksi Brutal Israel di Masjid al-Aqsa, Ternyata Ini Penyebabnya

Menteri air, air minum dan sanitasi India, Gajendra Singh Shekhawat menggambarkan insiden itu sebagai "sangat disesalkan" dan meminta negara bagian untuk membuka penyelidikan.

"Insiden di bagian Gangga di negara bagian Bihar sangat disesalkan," katanya.

"Pemerintah India selalu berkomitmen untuk membersihkan Sungai Gangga. Negara bagian perlu segera membuka penyelidikan," kata Shekhawat.

Otoritas negara bagian Bihar menguburkan semua jenazah yang dikumpulkan di Sungai Gangga.

Penduduk setempat mengatakan kepada media bahwa kerabat terpaksa membuang jenazah ke sungai karena mereka tidak mampu membeli kayu untuk kremasi sementara krematorium terlalu penuh.

Surat kabar Hindu Daily mengutip seorang pejabat setempat yang mengatakan bahwa ada banyak jenazah yang menunggu untuk dikremasi di lokasi kremasi di negara bagian Uttar Pradesh.

Video pengemudi ambulans yang menjatuhkan mayat ke sungai dibagikan secara luas di media sosial dan beberapa surat kabar lokal.

Baca Juga: Pasrah Negaranya Babak Belur Dihajar Covid-19, Penduduk Miskin di Kampung Ini Hanya Bisa Dirawat Di Bawah Pohon Saat Sakit, Karena Tak Bisa Mengakses Fasilitas Kesehatan

Pada 11 Mei, lebih dari 150 mayat ditemukan melayang di Sungai Gangga juga di negara bagian Bihar dan Uttar Pradesh.

Pada 12 Mei, India mencatat lebih dari 4.000 kematian akibat Covid-19, sehingga jumlah total kematian akibat penyakit tersebut menjadi lebih dari 25 ribu.

Banyak ahli percaya bahwa jumlah sebenarnya berkali-kali lipat lebih besar karena epidemi telah menyebar ke daerah pedesaan terpencil di mana hanya ada sedikit rumah sakit dan pencatatannya terbatas, ini bisa mempengaruhi statistik.

Artikel Terkait