Find Us On Social Media :

Jadi Tonggak Kebangkitan Nasional, Boedi Oetomo Merupakan Kecambah Semangat Nasional yang Didirikan pada 20 Mei 1908

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 9 Mei 2021 | 13:49 WIB

Kebangkitan Nasional

Namun mulai 1920 Boedi Oetomo menerima anggota dari kalangan rakyat biasa. 

Seiring berjalannya waktu dan melihat semangat nasionalisme anggotanya, Boedi Oetomo berpindah haluan ke dalam dunia politik.

Hal ini dimulai dari menempatkan Mas Ngabehi Dwidjosewojo dan Raden Sastrowidjono sebagai perwakilan di Volksraad atau “Dewan Rakyat”, sebuah lembaga perwakilan di Hindia Belanda.

Tujuan Boedi Oetomo mengirim perwakilan di Hindia Belanda adalah untuk menjalin kerja sama kooperatif guna mencapai kemerdekaan Indonesia.

Pada 1935, Budi Utomo bergabung ke dalam Partai Indonesia Raya (Parindra).

Walaupun Boedi Oetomo bukan organisasi pergerakan nasional yang pertama di Indonesia, menurut Mohammad Hatta dalam tulisannya di majalah Star Weekly, pada 17 Mei 1958, Boedi Oetomo sudah mengandung ”kecambah semangat nasional”.

Baca Juga: Sifat Unik adalah Kelebihan (4): Douwes Dekker Tetap Republiken

Soewardi Soerjaningrat saat menjalani masa pembuangan di Belanda menulis sebuah artikel di Nederlandsch-Indie Oud & Nieuw terbitan tahun ketiga, 1918-1919.

Di awal artikelnya Soewardi menulis: “Tanpa ragu kini saya berani menyatakan bahwa tanggal 20 Mei adalah Hari Indisch-nationaal (Indisch-nationale dag) atau Hari Kebangkitan Nasional.

Soewardi adalah orang pertama yang menyatakan bahwa hari lahir Boedi Oetomo adalah Hari Kebangkitan Nasional.

Tujuan Boedi Oetomo adalah mengusahakan persatuan kaum bumiputra yang bersifat umum dan sebagai pelopor untuk mewujudkan pendidikan bagi seluruh rakyat.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris I Soewarno melalui surat edaran tentang berdirinya Boedi Oetomo.

Tujuan Boedi Oetomo tercantum dalam anggaran dasar Boedi Oetomo, yang menyebutkan bahwa Boedi Oetomo bertujuan untuk menggalang kerja sama guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste, Minta Tolong ke Indonesia untuk Meredam Perang Saudara, Tapi Malah Justru Memperkeruh Konflik hingga Korban Berjatuhan dari Kedua Pihak

(*)