Find Us On Social Media :

5 Teknologi Spionase China yang Bikin AS Murka karena Hasil 'Jiplak,' Amerika dan Rusia Seperti Menghadap Cermin Dibuatnya Melihat Senjata Sendiri

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 8 Mei 2021 | 03:00 WIB

Teknologi penglihatan malam

Pada tahun 1961, ketika ketegangan antara Uni Soviet dan RRT mencapai puncaknya, Soviet mentransfer cetak biru dan bahan yang terkait dengan pencegat MiG-21 baru ke China.

Penawaran tersebut mewakili upaya untuk menjembatani sebagian dari celah tersebut, dan menunjukkan kepada China bahwa kerja sama antara raksasa Komunis tetap dimungkinkan.

Penawaran itu tidak berhasil. Ketegangan Tiongkok-Soviet terus meningkat, hampir mencapai titik perang di akhir 1960-an.

China bekerja dari cetak biru dan bahan lainnya, dan akhirnya menghasilkan J-7, salinan virtual MiG-21.

Baca Juga: Setelah Dua Dekade, Kondisi Ekonomi Indonesia akan Jatuh Seperti saat Krismon 1998, Jurang Resesi Menganga para Periode Ini

China akhirnya menjual J-7 (varian ekspor F-7) dalam persaingan langsung dengan MiG yang dijual oleh Soviet.

2. J-11

Runtuhnya Uni Soviet pada awal 1990-an menandai pencairan hubungan Rusia-China.

Rusia tidak lagi memiliki alasan kuat untuk menahan teknologi militer tercanggihnya dari Tiongkok.

Baca Juga: Ejek Pemerintah Indonesia yang Disebut Ingin 'Bungkam' Dirinya, Borok Veronica Koman Malah Dibongkar dengan Gamblang oleh LPDP