"Jadi ketika keesokan harinya kami disalahkan, itu adalah politik, saya mempelajarinya," tambahnya.
"Kami disalahkan atas banyak hal saat kami mencoba yang terbaik untuk melaksanakan tugas kami," jelasnya.
Jarmin setuju bahwa pada tahun 1975, Indonesia memang sejalan dengan Barat.
Pemerintah Australia tidak keberatan dengan invasi tersebut.
"Itu benar-benar bagian dari Perang Dingin," katanya.
"Rezim anti-komunis Indonesia pada saat itu, pada tahun 1975, dengan senang hati bergabung dengan Australia dan Barat," jelasnya.