Jadi, sebenarnya tidak tepat jika menyebut hanya umat Islam Palestina yang menderita akibat konflik Israel dan Palestina.
Sebab, umat Kristen Palestina juga menjadi korban serangan Israel.
Oleh karenanya, kunjungan Paus Fransiskus ke Yerusalem beberapa tahun lalu diduga untuk memperkuat umat Kristen di sana.
Paus datang tidak hanya dalam rangka misi perdamaian.
Tetapi juga melayani umat Kristen yang terperangkap di antara konflik dua agama lainnya.
Hal unik lainnya, sekitar 80% umat Kristen di Israel justru lebih dekat dengan umat Muslim Palestina dibanding umat Yahudi Israel.
Apalagi, sekitar 80 persen orang-orang Kristen di Israel merupakan orang Arab yang justru memiliki kedekatan lebih besar dengan Muslim Palestina dibandingkan dengan Yahudi Israel.
Sayangnya, kedekatan itu membuat lebih dari 50.000 orang Kristen di Tepi Barat dan Jalur Gaza tidak bisa seenaknya berkunjung ke Yerusalem.
Mereka harus mengurus izin yang begitu ribet.